Liang Kubur Dibongkar, Ini Pengalaman Mbah Pani Selama Tapa Pendem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan Oetoro Aji
Pati, IDN Times - Tapa pendem Mbah Supani (63) warga Desa Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati akhir dibongkar.
Setelah selama lima hari menjalani tapa pendem dikubur di dalam area rumahnya, Mbah Pani akhirnya dikeluarkan dari dalam liang pertapaannya.
Baca Juga: Tapa Pendem Mbah Supani Jumat Dibongkar, Keluarga Persiapkan Hal Ini
1. Liang kubur dibongkar lebih awal
Pembongkaran dilakukan lebih awal dari pada direncakan sebelum selesai Maghrib. Pembongkaran dilakukan Jumat (20/9/2019) sore pukul 16.30 WIB.
Tapa pendem mbah Pani ini dilakukan sejak hari Senin (16/9/2019) petang kemarin.
Pada hari Jumat (20/9/2019) akhirnya mbah Pani dikeluarkan dari tapa pendemnya. Saat pembongkar sanak saudara tampak berkumpul di rumah Mbah Pani. Tak hanya itu, warga sekitar yang penasaran juga ikut menyaksikan pembongkaran tersebut.
Pembongkaran dilakukan secara perlahan dan dimulai pada pukul 16.30 WIB. Dalam waktu setengah jam lebih pembongkaran selesai, tepatnya pada pukul 17.10 WIB.
2. Dimandikan dengan air kembang setaman
Editor’s picks
Selepas dibongkar, kain kafan yang melekat pada tubuh pria berusia 63 tahun itu pun perlahan dilepas untuk kemudian diguyur dengan air kembang setaman oleh pihak keluarga. Setelah bebersih, Mbah Supani pun menjalankan salat Maghrib.
Kemudian, Mbah Supani menemui sanak saudara dan para warga yang dilanjutkan dengan meminum air juga memakan buah-buahan. Saat itulah, untuk kali pertama Mbah Supani berbincang singkat dengan awak media.
3. Selama melakukan tapa pendem pergelangan kaki Mbah Supani sudah tidak bisa digerakkan
Mbah Supani mengaku sudah tidak merasakan apa-apa bahkan pergelangan kakinya pun sudah tidak dapat digerakkan. Dalam penuturannya dia dibawa ke alam lain.
“Saya diajak oleh teman seperguruan saya ke alam lain. Kaki saya setelah pertapaan merasa sakit. Padahal di sana saya tidak merasakan apa-apa. Malah merasa nyaman seperti tidak ingin untuk kembali pulang,” kata dia.
4. Dikubur dan diperlakukan layaknya jenazah orang meninggal
Dalam tapa pendem ini, sebelumnya adalah prosesnya sama seperti jenazah yang akan dikubur.
Supani sebelumnya dikafani kemudian disedikan bunga tujuh rupa. Untuk kedalamannya liang kubur sedalam tiga meter dengan lebarnya kurang lebih 1,5 meter.
Di dalam kubur itu, sudah disediakan peti untuk tempat pertapaan. Pada posisi di liang tersebut, Mbah Pani juga dibekali bantal dari tanah atau yang orang jawa sebut gelu.
Jika prosesinya sudah lengkap, Mbah Pani ditinggal sendirian di dalam tanah. Kemudian petinya ditutup. Hanya dikasih lubang untuk pernapasan.
Baca Juga: Heboh Tapa Pendem di Pati, Ternyata Mbah Pani Sudah Jalani 9 Kali