Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan Bacalon

Kota susu yang dijuluki New Zealand Van Java

Boyolali, IDN Times - Kabupaten Boyolali bersiap untuk menggelar pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 yang akan dilangsungkan pada 23 September 2020 mendatang. Meski masih lama, partai pengusung pasangan calon telah mulai bersiap untuk mengusulkan pasangan calon memimpin Boyolali selama lima tahun ke depan.

Sebagai gambaran pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019 kemarin jumlah pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap di Boyolali yakni sebanyak Jumlah sebanyak 808.469 pemilih.

Baca Juga: Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil Wilayah

1. KPU Targetkan partisipasi pemilih sebesar 84 persen

Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan BacalonPetugas melakukan pengemasan kotak suara sebelum didistribusikan jelan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 (IDN Times/Prayugo Utomo)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali pada peluncuran tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali Tahun 2020 November lalu menyebutkan pelaksanaan Pilkada Boyolali 2020 mengangkat tema “Pemilih Cerdas Demokrasi Berkualitas”.

Ketua KPU Kabupaten Boyolali, Ali Fahrudin menjelaskan berharap pada pelaksanaan Pilkada September 2020 mendatapang pihaknya dapat meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Boyolali. Hal tersebut dengan melihat pengalaman saat melaksanakan Pemiliihan Umum (Pemilu) 2019 yang mana Boyolali mampu meraup 84 persen partisipasi masyarakat.

“Minimal kita bisa mempertahankan dari tingkat partisipasi pemilih sebesar 84 persen dan kita akan berusaha meningkatkan tingkat partisipasi dengan pemilih yang lebih berkualitas. Maka ini menjadi salah satu harapan kami yakni pemilih bisa cerdas memilih calon pemimpinnya di Boyolali sehingga demokrasi itu lebih berkualitas,” ujarnya.

2. Si Jali maskot Pilkada Boyolali 2020

Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan BacalonInstagram.com/@kpu_boyolai_official

Untuk pelaksanaan Pilkada Boyolali 2020 KPU telah memilih si Jali sebagai maskot. Si Jali yakni merupakan jagung berwarna kuning digambarkan bersama kulit yang terkelupas di sisi bawah dan rambut jagung di bagian atas.

Jagung digambarkan sebagai pemilih yang memegang surat suara di tangan kiri dan pensil di tangan kanan.
Ikon jagung sudah dikenal masyarakat Boyolali sejak dibangunnya Tugu Jagung di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Filosofis dari Si Jali sendiri yakni jagung menjadi salah satu bahan pangan pokok bagi masyarakat.di Boyolali jagung juga menjadi salah satu penggerak ekonomi warga sehingga diharapkan mendorong antusiasme warga menggunakan hak pilih pada Pilkada Jateng 2020 mendatang.

Selain Jali KPU Boyolali juga menetapkan lagu tema Pemilih Cerdas Demokrasi Berkualitas yang digubah Aditya Nur sebagai jingle Pilkada Boyolali 2020.

3. PDIP menjadi partai yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Boyolali

Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan BacalonSuasana pendaftaran kandidat kepala daerah di DPD PDIP Jateng. IDN Times/Fariz Fardianto

Sejauh ini baru PDIP dan Golkar yang telah memperlihatkan kesiapan untuk Pilkada Boyolali 2020. DPC PDIP Boyolali mengusukan bakal pasangan calon M. Said Hidayat dan Wahyu Irawan. Mereka tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.

PDIP pada pemilu legislatif kemarin meraih 35 kursi dari 45 kursi yang ada di DPRD Boyolali. Sehingga PDIP dapat mengusung pasangan calonnya sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan partai lainnya.

Langkah PDIP tersebut diikuti oleh Golkar yang mulai menunjukkan sikap dan dukungan mereka. Partai Golkar menyatakan bergabung menyatakan dukungannya untuk bakal pasangan calon yang diusung oleh PDIP.

Partai Golkar secara resmi menyampaikan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) yang diusung PDIP pada Pilkada Boyolali 2020. Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi menyatakan, surat dukungan tersebut merupakan hasil Rapimda Golkar beberapa waktu lalu. Di mana Partai Golkar memutuskan berkoalisi dengan PDIP Boyolali.

Dengan bergabungnya Partai Golkar Boyolali, menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali S Paryanto, otomatis sisa kursi dari partai lainnya kurang dari 20 persen. Sehingga gabungan partai sisa tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri.

“Saat ini, PDI Perjuangan memiliki 35 kursi dan Golkar 4 di DPRD Boyolali,” katanya.

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali juga memasang target tinggi dengan membidik bisa merebut sekitar 80 persen suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020.

4. Sudah ada satu pasangan dari jalur perseorangan yang konfirmasi ke KPU

Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan BacalonIlustrasi pilkada serentak (kpu.go.id)

Selain dari jalur partai Komisi Pemilihan Umum Boyolali, juga membuka kesempatan pendaftaran bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi maju melalui jalur perseorangan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020.

Syarat dukungan bagi masyarakat yang maju melalui jalur perseorangan dapat diserahkan ke KPU Boyolali mulai tanggal 19--23 Februari 2020 atau waktunya hanya lima hari, kata Ketua KPU Boyolali Ali Fahrudin, di Kantor KPU Boyolali, Selasa.

Ali Fahrudin mengatakan persyaratan minimal dukungan jalur perseorangan sejumlah 60.636 orang pendukung yang tersebar paling sedikit di 12 dari 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 di Boyolali, sebanyak 808.469 pemilih. Bakal calon perseorangan dengan syarat jumlah dukungan 7,5 persen dari 808.469 pemilih, sehingga sebanyak 60.635,175 dukungan atau dibulatkan menjadi 60.636 dukungan.

"Pasangan Didik Mardiyanto dan Budi menjadi satu-satunya pasangan dari jalur perseorangan yang sudah konfirmasi pada Pilkada Boyolali," kata Ali Fahrudin.

5. Sejarah singkat Kabupaten Boyolali

Pilkada di 2020, Mengenal Boyolali, Peta Politik dan Dukungan BacalonPatung Kuda di Boyolali. IDN Times/Dhana Kencana

Asal mula nama Boyolali menurut legenda berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI). Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar.

Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Sambil menunggu anak dan istrinya Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai. Ki Ageng Berucap “ BAYAWIS LALI WONG IKI” yang dalam bahasa indonesia artinya “Sudah lupakah orang ini”. Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama Boyolali.

Tanggal 5 Juni 1847 merupakan Hari Jadi Kabupaten Boyolali.

Boyolali yang mendapat julukan sebagai kota susu juga memiliki julukan New Zealand van Java atau Selandia Baru dari Jawa karena Boyolali merupakan produsen susu terbesar di Pulau Jawa.

Terletak di 110°22’–110°50’ Bujur Timur dan 7°36’–7°71’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 1.015,10 km persegi.

Secara administratif Boyolali berbatasan dengan:
Sebelah utara: Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang.
Sebelah timur: Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo.
Sebelah selatan: Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta
sebelah barat: Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang.
Secara topograffi wilayah Kabupaten Boyolali merupakan wilayah dataran rendah dengan perbukitan dan pegunungan, berada pada ketinggian rata-rata 700 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Boyolali terdiri atas 19 kecamatan dan 267 desa/kelurahan merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yakni Kecamatan Ampel, Andong, Banyudono, Boyolali, Cepogo, Juwangi, Karanggede, Kemusu, Klego, Mojosongo, Musuk, Ngemplak, Nogosari, Sambi, Sawit, Selo, Simo, Teras dan Kecamatan Wonosegoro.

 

Baca Juga: Pilkada 2020, Mengenal Kendal, Tempat Pengasingan Pangeran Majapahit

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya