Razia Kos Pekerja Malam di Purwokerto, Penghuni Konsumsi Methafetamin

Laporan Rudal Afgani
Purwokerto, IDN Times - Badan Nerkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas menggelar razia di rumas kos di Purwokerto, Minggu (24/11). Razia menyasar lima rumah kos para pekerja hiburan malam yang dinilai rawan penyalahgunaan narkoba.
1. Satu orang penghuni kos positif konsumsi methafetamin

Wicki Sri Erlangga SSos MSi, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Banyumas, mengatakan, dari hasil tes urin satu orang penghuni kos dinyatakan positif mengonsumsi methafetamin.
"Dari razia di rumah kos di Purwokerto Lor, satu penghuni kos berinisial SL (48) dinyatakan positif. Laki-laki, kalau sesuai KTP dia pekerja swasta dan beralamat di Tasik, Jawa Barat," kata Wicki.
2. Penghuni kos yang positif akan direhabilitasi

Setelah dinyatakan positif, penghuni kos tersebut lalu dibawa ke kantor BNN Banyumas untuk di-assessment.
"Sesuai prosedur, kami lakukan assessment. Setelah itu baru direhabilitasi. Karena kewenangan kami hanya sebatas memberikan rekomendasi untuk direhabilitasi," kata dia.
3. Razia menyasar kos pekerja tempat hiburan malam

Wicki mengatakan, dari lima rumah kos yang dirazia, BNN melakukan tes urin pada 79 penghuni kos. Rumah kos ini banyak dihuni pekerja hiburan malam seperti pemandu lagu. Rumah kos ini juga dihuni laki-laki dan perempuan.
Ia menjelaskan, rumah kos yang disasar merupakan kos yang terindikasi rawan penyalahgunaan narkoba. Rumah kos itu antara lain berada di Kauman, Kelurahan Purwokerto Lor, di mess sebuah karaoke di Jl Stadion Widodo Purwokerto, di Kelurahan Arcawinangun, dan di Desa Karangsalam tak jauh dari Unwiku.
"Itu hasil dari pemetaan, ada sumber informasi bahwa rumah kos itu rawan penyalahgunaan narkoba. Jadi tidak asal atau acak," ujar dia.
4. Pemilik kos diminta taat aturan

Rumah kos juga tidak dijaga pemilik atau pegawai penjaga kos. Karena itu, penghuni pun bebas beraktivitas tanpa ada pengawasan. "Kami imbau para pemilik kos mengondisikan kos agar bersih dari praktik-praktik yang melanggar aturan. Ketika melakukan screening di awal, calon penghuni kos dimintai identitas," kata dia.
Wicky mengatakan Razia juga dilakukan pada hari Minggu. Menurutnya, akhir pekan biasanya digunakan para pengguna untuk mengonsumsi narkoba.
5. BNN gandeng PM dan Satpol PP

Pada razia ini, BNN mengandeng instansi lain seperti Satpol PP, Polisi Militer, dan Kesbangpol Banyumas. Kerja sama lintassektor ini untuk memudahkan razia agar berjalan lancar.
"Kami mengajak Satpol PP karena mereka yang berwenang menegakkan perda, Polisi Militer untuk mengantisipasi barang kali ada angota TNI," ujar dia.