Warga Diminta Jauhi Daerah Rawan Guguran Lava dan Awan Panas Merapi

Hujan abu guyur Boyolali dan Magelang

Boyolali, IDN Times - Gunung Merapi muntahkan awan panas guguran (APG) dari kawah puncak dengan jarak luncur 2.000 meter pada Jumat (1/12/2023) pukul 19.27 WIB. Awan panas mengarah ke barat daya yakni di Kali Bebeng dan 1.200 meter ke arah selatan yaitu di Kali Boyong pada pukul 19.47 WIB.

Pantauan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran APG yang pertama terjadi dalam durasi 228 detik dengan amplitudo maksimal 40 mm. Kemudian yang kedua berdurasi 132 detik dengan amplitudo maksimal 42 mm.

Hasil perekaman visual dari kamera televisi sirkuit tertutup atau yang dikenal close circuit television (CCTV) Jurang Jero milik BPPTKG-Badan Geologi, terlihat gumpalan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi setelah lava pijar meluncur dari bagian kawah yang berada di puncak Gunung Merapi. Dari pantauan CCTV tersebut kolom abu kemudian tertiup angin menuju ke arah barat daya-barat-barat laut.

Baca Juga: Mengenal Kopi Gumuk, Kopi Arabika Khas Lereng Gunung Merapi 

1. Masyarakat diimbau jauhi titik rawan guguran lava dan awan panas

Warga Diminta Jauhi Daerah Rawan Guguran Lava dan Awan Panas MerapiGunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

BPPTKG memperingatkan potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara itu pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Waspada bahaya lahar saat musim hujan

Warga Diminta Jauhi Daerah Rawan Guguran Lava dan Awan Panas MerapiGunung Merapi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

BPPTKG juga meminta masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

3. Boyolali dan Salatiga diguyur hujan abu

Warga Diminta Jauhi Daerah Rawan Guguran Lava dan Awan Panas MerapiHujan abu akibat erupsi Gunung Merapi (IDNTimes / Larasati Rey)

Hujan abu vulkanik dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Desa Tlogolele, Desa Senden, Desa Suroteleng, Desa Jrakah dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hujan abu vulkanik itu terjadi sesaat setelah Gunung Merapi muntahkan APG.

“Iya benar. Hampir semua dukuh di Desa Klakah terdampak abu vulkanik Gunung Merapi, namun intensitasnya tipis,” jelas Marwoto. “Sejauh ini masih aman. Karena memang kalau APG-nya kan ke arah barat daya. Jadi tidak terdampak APG. Klakah hanya terkena abunya saja,” kata Marwoto Kepala Desa Tlogolele.

Abu vulkanik dampak dari APG Gunung Merapi juga dilaporkan sampai ke wilayah Kabupaten Magelang.

“Abu vulkanik dari dampak APG Gunung Merapi juga sampai di Desa Banyoroto dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan. Tapi hanya tipis-tipis,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur Boyolali, Magelang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya