Pj Bupati Banyumas Tilik SMA 1 Wangon, Sekolah Rintisan Kependudukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyumas, IDN Times - Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo tilik sekolah SMA Negeri 1 Wangon, Selasa (17/10/2023). Sekolah tersebut menjadi sekolah rintisan kependudukan.
Selain sebagai rintisan kependudukan, sekolah tersebut juga menjadi tempat pencegahan stunting sejak remaja, bahkan ratusan siswa siswi yang menyambut Hanung telah siap dengan persiapan menu sarapan massal.
Hal itu sebagai langkah awal pemberian gizi agar tidak mengalami anemia dan mampu menjadi calon ibu rumah tangga yang sehat tanpa stunting.
Baca Juga: Bone Tab, Sumber Pangan dari Buah Mangrove asal Banyumas
1. Sarapan massal sambil lesehan di sekolah
Pj Bupati yang didampingi beberapa kepala dinas dan para guru serta Forkopimcam Wangon dan kepala desa Klapagading mengawali kunjungan tersebut dengan sarapan massal.
Sebagian siswa membawa sendiri makanan dari rumah, menunya pun beragam, ada yang pakai telur balado, sayur tempe, sayur kacang, mendoan, dan lainnya, sedangkan Pj Bupati dan pejabat lainnya sarapan salah satunya dengan sayur orak arik tempe dan telur dadar diiris iris.
" Ayo sarapan sekalian mas,"sapanya kepada para wartawan yang bertugas meliput.
2. Tilik Pojok Kependudukan "Sehati"
Usai sarapan pagi Hanung pun berkeliling menyapa para siswa yang sedang duduk di bilik komputer pojok kependudukan "Sehati" SMA Negeri 1 Wangon.
"Sedang apa ini,"katanya kepada siswa yang kebetulan sedang mengakses program kerja siaga kependudukan yang dijawab siswa,"Sedang mengakses pak,"jawabnya
Editor’s picks
3. Perlu diakselerasikan di sekolah-sekolah
Hanung juga mengatakan bahwa siaga kependudukan kini dianggap penting dan perlu diakselerasikan di sekolah-sekolah yang lain sebagai upaya pemerintah dan lingkungan untuk mencegah kenakalan remaja.
"Jadi anak-anak ini dilibatkan mulai dari kurikulumnya dengan cara para guru memasukan materi pendidikan kependudukan ke dalam beberapa mata pelajaran yang lain," terang.
Hanung juga mencontohkan ketika pelajaran bahasa Indonesia, IPS, atau IPA guru dapat menyisipkan pesan siaga pencegahan perilaku negatif
4. Masukan pesan moral di mata pelajaran
"Guru bisa memasukan pesan moral dibeberapa pelajaran misalnya jangan bully, atau yang lainnya," jelasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada para guru agar memanfaatkan ruang untuk berbincang dengan para siswa dikala senggang. Hal ini penting untuk mengetahui tingkat stress anak anak.
"Saya pikir malah perlu juga ini dibuat semacam forum bincang murid dengan gurunya, agar anak anak merasa dekat dan tidak sungkan untuk memyampaikan unek uneknya, misalnya," Bu, PR nya kebanyakan, Bu jangan galak galak," katanya sambil menekankan pentingnya komunikasi.
5. Salah satu pembentukan Siaga Kependudukan karena pernikahan dini
Diketahui dibentuknya sekolah siaga kependudukan karena tingginya laju pertumbuhan penduduk. Kualitas kesehatan masih rendah dari para remaja dan pernikahan dini.
"Latar belakangnya karena masih rendahnya tingkat pendidikan di daerah-daerah, tingginya laju pertumbuhan penduduk, kualitas kesehatan remaja, serta pernikahan dini,"pungkasnya.
Baca Juga: Krisis Air, Warga Banyumas Manfaatkan Air Sendang Kuningsari