Rawan Banjir dan Longsor, Kecamatan Cilongok Bentuk Tim Reaksi Cepat

Dibentuk hingga ke tingkat desa

Banyumas, IDN Times - Kabupaten Banyumas merupakan daerah yang masuk dalam wilayah rawan bencana, terutama banjir dan tanah longsor, kebakaran.

Data banjir dan longsor pernah terjadi di wilayah Banyumas Timur seperti Kemranjen dan sekitarnya, sedangkan Banyumas Barat pernah terjadi pula di Desa Pengadegan Wangon yang merobohkan jembatan pada tahun 2020 silam.

Mangatasi hal itu, di wilayah Banyumas Utara tepatnya Kecamatan Cilongok, ternyata telah membentuk tim reaksi cepat (TRC) penanggulangan bencana hingga tingkat desa.

Baca Juga: Wisata Banyumas yang Dibangun dari Dana PEN Tidak Penuhi Target

1. Cilongok rawan longsor dan kebakaran

Rawan Banjir dan Longsor, Kecamatan Cilongok Bentuk Tim Reaksi CepatSaat pembentukan Tim Reaksi Cepat penanganan bencana pada tahun 2021.(IDN Times/Dok. TRC Cilongok)

Menurut Camat Cilongok, Rony Hidayat adanya TRC di wilayahnya dalam upaya optimalisasi mitigasi dan penanggulangan bencana untuk meminimalisir resiko terutama longsor dan kebakaran yang kerap terjadi.

"Saat ini memang sudah terbentuk TRC di Kecamatan Cilongok, nantinya tetap kami instruksikan untuk membentuknya hingga tingkat desa," katanya kepada IDN Times, Selasa sore (28/11/2023).

Camat Rony Hidayat juga mengatakan tujuannya TRC yang terbentuk pada tahun 2021 tersebut agar mitigasi dan penanggulangan bencana lebih maksimal.

2. Selalu kordinasi dengan OPD dan kelompok relawan

Rawan Banjir dan Longsor, Kecamatan Cilongok Bentuk Tim Reaksi CepatTim Reaksi Cepat kecamatan Cilongok diperkuat oleh 12 relawan.(IDN Times/Dok.TRC Cilongok).

Salah satu upaya mitigasi bencana melakukan kordinasi OPD terkait, khususnya Dinas PUPR dan BPBD, relawan, dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait bantuan, pembangunan, dan normalisasi sungai.

"Kami selalu melakukan kordinasi dengan pihak terkait kebencanaan, juga selalu melibatkan para relawan seperti Kokam, Banser, RAPI, dan lainya dalam kegiatan TRC,"katanya.

Dengan jumlah personil gabungan lebih dari 150 personil diharapkan bisa menjadi satuan kekuatan dalam penanganan kebencanaan dalam wilayah kecamatan Cilongok dan sekitarnya.

3. Diperkuat 12 kelompok relawan

Rawan Banjir dan Longsor, Kecamatan Cilongok Bentuk Tim Reaksi Cepat12 kelompok relawan ikut terlibat dalam TRC Kecamatan Cilongok.(IDN Times/Dok. TRC Cilongok).

Kelompok organisasi relawan TRC ada sekitar 12 kelompok Rapi 08 lokal Cilongok, Tagana, Pramuli, Bagana, MDMC, Pemuda Pancasila, Kokam, Banser, Cilongok Undercaver, Karang Taruna kecamatan Cilongok, Pecinta Alam dan FPRB. 

Ia juga mengapresiasi kinerja para relawan, karena berkat peran mereka, Banyumas khususnya Kecamatan Cilongok bisa mengatasi permasalahan bencana yang terjadi selama ini.

"Tentunya, OPD terkait dapat mendukung penuh apa yang telah dilakukan para relawan, terlebih sebagian besar personel TRC Cilongok adalah  relawan,"ujarnya.

4. Penangannya pra hingga pasca bencana

Rawan Banjir dan Longsor, Kecamatan Cilongok Bentuk Tim Reaksi CepatRony Hidayat menyebut penanganan TRC mulai dari pra bencana hingga pasca bencana.(IDN Times/Sutrisno).

Ditambahkan Rony Hidayat menambahkan bahwa tugas pokok dan fungsi TRC penanggulangan bencana dimulai dari saat pra-bencana, keadaan darurat, hingga setelah bencana.

"Adanya tim TRC penanggulangan bencana, diharapkan permasalahan bencana alam di Cilongok bisa diatasi dan dampaknya juga bisa diminimalkan,"ujarnya.

Baca Juga: Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di Banyumas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya