3.000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi Borobudur

Ulah pengunjung yang mengganggu estetika

Magelang, IDN Times - Ribuan noda permen karet ditemukan menempel di bantuan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hal itu merupakan ulah dari para pengunjung yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Imbauan Pakai Masker di Borobudur Dicabut Meski Marak Virus Corona

1. Ribuan noda berangsur-angsur dihilangkan

3.000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi BorobudurANTARA FOTO/Anis Efizudin

Koordinator Pokja Pengamanan Balai Konservasi Borobudur, Hary Setyawan mengatakan sampai saat ini di seluruh area Candi Borobudur ada sekitar 3.000 noda permen karet.

"Ada sekitar 3.000 noda permen karet yang secara berangsur-angsur kita hilangkan," kata Hary, di Magelang.

2. Terdapat di stupa induk Candi Borobudur

3.000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi BorobudurANTARA FOTO/Anis Efizudin

Ia menjelaskan khususnya di stupa teras ataupun stupa induk atau lantai 7, 8, 9, dan lantai 10, jika dilihat secara detail pada lantai atau stupa akan ada noda putih-putih bulat. Noda putih bulat itu merupakan noda permen karet.

"Perbuatan yang merusak estetika tersebut dilakukan pengunjung yang susah kita kontrol, karena tidak mungkin setiap orang masuk diminta membuka mulutnya untuk diperiksa ada permen karet atau tidak," ungkapnya.

3. Sulit terdeteksi karena banyaknya pengunjung

3.000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi BorobudurANTARA FOTO/Anis Efizudin

Hary mengakui petugas yang berjaga di lapangan mungkin bisa mengendalikan aksi kurang terpuji itu. Namun banyaknya pengunjung menjadi sulit terdeteksi.

Ia menyampaikan noda permen karet tidak bisa langsung dihilangkan. Sebab pembersihan dengan disikat menggunakan air tidak dapat langsung hilang lantaran noda tersebut ada yang sudah bertahun-tahun lamanya.

4. Jenis permen karet bukan yang biasanya

3.000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi BorobudurANTARA FOTO/Anis Efizudin

Hary memaparkan noda permen karet yang ditemukan bukan seperti permen karet biasa, yang mengeras yang kemudian bisa diambil. Sebab noda permen karet itu susah diambil dari tempat melekatnya. Sehingga untuk membersihkannya harus menggunakan pelarut bahan kimia.

"Secara mekanik itu sangat susah, disikat dengan air susah sekali dan membutuhkan waktu yang lama, padahal kalau terlalu lama menyikat malah batunya rusak atau aus. Metode menghilangkannya harus hati-hati sekali supaya tidak merusak batunya termasuk jika menggunakan pelarut bahan kimia," tandasnya melansir Antara, Jumat (14/2).

Baca Juga: Pemilu 2019 Pengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Candi Borobudur

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya