3.000 Buruh dan Pekerja Hotel di Semarang Dirumahkan, Efek COVID-19

Semarang, IDN Times - Sekitar 3.000 lebih pekerja di Semarang, Jawa Tengah terpaksa dirumahkan akibat lesunya perekonomian lantaran dampak virus corona (COVID-19). Pekerja tersebut bergerak di berbagai sektor usaha.
1. Buruh pabrik dan pekerja hotel sudah dirumahkan
Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang, ada 2.620 buruh pabrik yang dirumahkan. Selain itu, terdapat 400 lebih pekerja dari 11 hotel di Semarang yang turut dirumahkan.
Hal tersebut dikarenakan tempat bekerja mereka terimbas pandemi COVID-19.
Baca Juga: Pendapatan Driver Ojek Online di Kudus Anjlok Hingga 70 Persen
2. Pengemudi ojek daring dan pedagang kaki lima juga terimbas COVID-19
Editor’s picks
Selain para pekerja, efek virus corona juga dialami oleh pengemudi ojek daring yang sepi penumpang dan pedagang kaki lima yang sepi pembeli.
"Hampir seluruh lini dunia usaha lesu akibat wabah virus corona," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Hendi.
Hendi mengklaim Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah menyiapkan upaya antisipasi untuk menangani dampak kesehatan maupun ekonomi akibat pandemi COVID-19 itu. Diantaranya dengan menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak virus corona.
3. Tetap di rumah untuk memutus rantai virus corona
Ia terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah, sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Tetap di rumah. (Virus) corona ini jangan disepelekan karena sebarannya semakin naik," terangnya melansir Antara, Selasa (7/4).
Untuk diketahui, per Senin (6/4) di Semarang, Jawa Tengah tercatat ada 57 pasien positif virus corona yang masih dirawat, 15 pasien positif meninggal dunia, dan enam orang sudah dinyatakan sembuh.
Baca Juga: 16 Hotel Bintang di Jawa Tengah Tutup Sebulan, Terdampak Virus Corona