Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus Corona

Saling berkolaborasi untuk #MenjagaIndonesia lebih baik

Semarang, IDN Times - Keberadaan tenaga kesehatan cukup penting pada masa pandemik virus corona (COVID-19) saat ini. Mereka menjadi ujung tombak sekaligus pahlawan bagi para pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dimana jumlahnya terus bertambah.

Banyaknya dukungan yang diberikan kepada mereka supaya tetap istikomah memberikan pelayanan medis yang terbaik. Salah satu cara yang berbeda dilakukan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Semarang, Jawa Tengah yang menyediakan paket katering makan siang selama 14 hari berturut-turut kepada mereka.

1. Paket makanan yang diberikan kaya akan gizi, protein dan vitamin

Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus CoronaSalah satu menu paket makan siang untuk tenaga kesehatan. Dok. Katering Bu Nida

Paket makan siang tersebut disiapkan oleh Rosanida. Setiap harinya ia menyiapkan tak kurang 60 dus paket katering untuk tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Telogorejo Semarang.

Menu yang disediakan tak kalah mewah. Bukan lantaran harganya mahal melainkan kaya akan gizi, vitamin, serta protein yang tinggi. Pemilik UMKM Katering Bu Nida di Jalan Imam Bonjol Semarang itu paham sebab produk makanannya bakal dikonsumsi oleh para tenaga kesehatan yang berjibaku pagi-siang-malam menangani pasien virus corona di rumah sakit.

"Semata-mata bukan soal keuntungan. Tapi saya memberikan yang terbaik apa yang bisa saya berikan. Saya bisanya memberikan menu paket makanan semaksimal mungkin yang paling baik untuk mereka. Baik secara gizi maupun jenisnya," papar wanita 56 tahun itu kepada IDN Times.

Baca Juga: Cara Unik Warung di Semarang Pilah Sampah Plastik Bungkus Mie Instan

2. Menu makanan sama sekali tak menggunakan MSG dan pengawet

Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus CoronaIlustrasi tenaga medis COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Ibu lima anak tersebut membocorkan beberapa menu makanan yang disajikan. Diantaranya perpaduan daging, tempe, ayam, telur, ikan bersama sayur lengkap. Termasuk tambahan kombinasi buah seperti pisang, jeruk, jambu, apel, maupun pepaya.

Rosanida pun menggunakan bahan rempah-rempah sebagai pengganti bumbu makanan karena ia sama sekali tak memakai MSG (Monosodium glutamat) dan bahan pengawet lainnya dalam memasak, sejak dulu kala.

"Setiap hari menunya ganti-ganti. Saya memaksimalkan dengan pemberian gizi melalui makanan yang saya berikan, jadi tidak asal. Dan yang paling penting semua jenis makanan tersebut tidak menggunakan MSG maupun pengawet. Jadi sangat-sangat aman dikonsumsi mereka (tenaga kesehatan)," ungkap Rosanida yang telah menekuni bisnis jasa boga selama 25 tahun itu.

Ia mengaku cukup senang bisa membantu memberikan dukungan melalui pemberian paket makanan kepada para tenaga medis. Baginya, mereka memerlukan asupan gizi untuk menjaga imunitas tubuh, karena bekerja ekstra bahkan 24 jam.

"Saya memberikan bantuan (paket makanan) ini dengan senang hati dan memberikan menu yang terbaik, sebisa mungkin saya maksimalkan untuk mereka, baik secara gizi, vitamin, dan juga proteinnya," paparnya.

3. Omzet bisnis turun sejak pandemik COVID-19 melanda

Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus CoronaIDN Times/Dhana Kencana

Ihwal bisnisnya yang terdampak pandemik virus corona (COVID-19), wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu tak menampik omzetnya turun drastis. Ia berkisah, jika sebelum pandemik dalam sehari bisa memproduksi sebanyak 100 paket makanan.

Namun kini, meski sudah memasuki masa normal baru, dalam satu minggu Rosanida hanya membuat paket makanan setiap hari jumat saja. Itu pun jumlahnya cuma 75 dus.

"Kalau biasanya setiap hari bisa 100 dus. Sekarang seringnya setiap Jumat bikinnya. Karena katering untuk sekolah tidak ada. Tapi sekarang sudah mulai naik sedikit omzetnya," akunya yang menjual paket katering makanan mulai dari harga Rp15 ribu sampai Rp35 ribu, bergantung permintaan.

4. Usaha mulai bangkit berkat program CSV dari Pertamina

Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus CoronaIDN Times/Dhana Kencana

Dampak penurunan omzet yang dialami Rosanida terhadap bisnis kateringnya dikarenakan adanya perlambatan perputaran uang imbas dari sepinya pembeli. Sebagai mitra binaan PT Pertamina, adanya program CSV (Creating Shared Value) cukup membantunya saat pandemik ini karena diberikan stimulus berupa pembelian produk yang dikonversikan menjadi bantuan.

CSV sendiri adalah konsep turunan dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), yang mempunyai misi yang sama dengan CSR. Yakni untuk misi sosial tetapi pengaplikasiannya berbeda. CSV merupakan kegiatan yang menjadikan model bisnis (transaksi jual beli) mendatangkan laba (creating value) sebagai upaya perusahaan membantu menyelesaikan permasalahan sosial di sekitarnya.

"Kami meningkatkan pendapatan mereka dengan memadukan antara pembelian produk dan bantuan penanggulangan COVID-19. Produk mereka dijadikan bantuan nutrisi tambahan kepada para tenaga kesehatan yang saat ini berjuang menangani pasien virus corona khususnya di Kota Semarang," terang Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Langkah Pertamina sebagai perusahaan migas plat merah negara patut diapresiasi karena turut memikirkan dan tak lepas tangan terhadap para UMKM mitra binaannya. Sementara bagi Rosanida, uluran tangan Pertamina begitu berarti bak oase yang segar di tengah tandusnya sahara. Bersamaan dengan hal itu juga bisa memberikan manfaat bagi sesama, terkhusus memberikan support kepada para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kepada pasien virus corona (COVID-19). Indahnya berbagi dan berkolaborasi untuk Indonesia lebih baik.

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Kisah Pengusaha Informal di Demak dalam Menjaga Ketahanan Pangan Warga

https://www.youtube.com/embed/szsxkHb8EUo

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya