Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga Mendunia

Out of the box secara bentuk dan bahannya, guys

Semarang, IDN Times - Indonesia tidak kurang dengan jajanan yang beraneka bentuk dan ragam rasa. Bahkan ada jajanan yang masih lestari tidak pernah lekang oleh zaman.

Salah satunya adalah kue semprong. Jajanan klasik khas Indonesia tersebut selalu mengisi stoples di rumah karena menjadi camilan keluarga. Siapa pun selalu ketagihan dengan kue semprong karena bertekstur renyah dan memiliki rasa khas yang selalu bisa bernostalgia dengannya.

1. Memilih pipih karena gak kuat panas

Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga MenduniaProduk UMKM Kue Semprong Yuta di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kue semprong secara umum berbentuk panjang dengan model gulungan. Namun di tangan Yuta Endang Pujiastuti, bentuk kue semprong disulap menjadi bulat pipih mirip emping dan kue gapit.

Perempuan berusia 59 tahun itu memilih membuat kue semprong berbentuk out ouf the box karena keputusasaan lantaran kedua tangannya tak kuat menahan panas ketika menggulung semprong.

Selain bentuk, resep yang digunakan juga berbeda dari kue semprong pada umumnya. Yuta memilih memanfaatkan resep kue semprong dari sang Ibu sebagai upayanya melestarikan makanan tersebut.

2. Lebih mahal tapi aman untuk semua kalangan

Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga MenduniaSeorang karyawan memproduksi kue Semprong Yuta di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Keunikan lain dari kue semprong Yuta terdapat pada bahan bakunya. Ia tidak menggunakan tepung terigu atau gandum justru memakai tepung mocaf sebagai bahan baku meski secara harga lebih mahal. Selisihnya hampir Rp22 ribu per kilogram.

Dengan bahan baku tepung mocaf yang berserat tinggi membuat kue semprong Yuta aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, autoimun, dan anak autis.

"Saya ingin memberdayakan bahan baku lokal karena tepung mocaf tidak impor. Sebagaimana juga imbauan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin berdayakan pangan lokal. (Tepung mocaf) kan singkong yang difermentasi, sehingga produk kami benar-benar gluten free (tidak memiliki kandungan protein gluten)," katanya saat ditemui IDN Times di rumah produksi Jalan Teuku Umar 53 Semarang, Jumat (23/6/2023).

"Tepung mocaf ini tepung yang mudah dicerna. Kandungan gula tepung mocaf rendah, jadi aman untuk yang diabetes," imbuhnya.

Baca Juga: Digitalisasi ala Psikombucha Semarang Bikin Sehat Diri dan Bumi

3. Menyediakan empat rasa unik

Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga MenduniaProduk UMKM Kue Semprong Yuta rasa original di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Terdapat empat varian rasa kue semprong Yuta. Yakni original, original gula kelapa, original gula pasir, dan spekulas. Harga per kaleng mulai Rp40 ribu dengan isian sebanyak 50 keping kue semprong.

Yuta tidak lelah dan malu untuk terus meningkatkan kapasitas diri walaupun usianya tak lagi muda. Hal itu dilakukan semata agar usahanya yang berbasis rumahan bisa terus berkembang di tengah persaingan dan kemajuan teknologi.

Ibu rumah tangga satu anak itu memutuskan aktif di komunitas Rumah BUMN BRI Semarang sejak bergabung tahun 2019.

Ia selalu mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh Rumah BUMN BRI. Mulai dari pelatihan pemasaran, branding, pengemasan, sampai pemanfaatan media sosial.

4. Tetap aktif untuk terus belajar

Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga MenduniaPemilik UMKM Kue Semprong Yuta, Yuta Endang Pudjiastuti (59) di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Semangat Yuta yang pada tahun 2023 berusia 59 tahun, membuatnya terpilih masuk program BRIncubator pada tahun 2019 dan 2021. Program tersebut merupakan pembinaan dan inkubasi bagi pelaku UMKM sehingga bisa mengglobal (Go Global) dari BRI.

Situasi tersebut berdampak positif terhadap penjualan kue semprong Yuta. Produknya laku keras tidak di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Seperti Australia, Turki, dan Singapura.

"Kalau di sini banyak pembeli dari Jakarta dan sekitarnya. Kalau luar negeri banyak yang tahu dari getok tular dari pameran-pameran skala nasional dan internasional rekomendasi BRI. Kalau sudah tahu, biasanya order lagi lewat Instagram @kuesemprong_yuta," akunya.

5. Rumah BUMN untuk peningkatan kompetensi UMKM

Cara Yuta Jaga Resep Kue Semprong Keluarga MenduniaLokasi rumah produksi UMKM Kue Semprong Yuta di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Regional CEO BRI RO Semarang, Handaru Sakti menegaskan, pihaknya terus berupaya mendampingi dan mendorong pelaku UMKM dalam peningkatan kompetensi, akses permodalan, dan pemasaran melalui Rumah BUMN.

"Pendampingan dari BRI berupa pelatihan yang sifatnya regular maupun tematik di Rumah BUMN. Misalnya pelatihan teknik fotografi produk di media sosial, pelatihan desain kemasan produk, dan legalitas usaha UMKM," katanya.

Handaru menambahkan, saat ini terdapat Program BRIncubator dari BRI yang bertujuan untuk mempersiapkan dan membawa pelaku UMKM binaan BRI bisa berkompetisi dalam persaingan Global yang akan dibina dan dididik secara berkelanjutan.

Untuk diketahui, di Jawa Tengah terdapat empat rumah BUMN BRI dengan total sebanyak 16.006 UMKM yang bergabung. Masing-masing berlokasi di Semarang, Demak, Pekalongan, dan Jepara.

Baca Juga: 10 Potret UMKM Kue Semprong Yuta Semarang, Jaga Resep Leluhur Lestari

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya