Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah Limbah

Banyak yang dibuang lewat anak sungai

Sukoharjo, IDN Times - Polres Sukoharjo mengundang perajin etanol dan tekstil bersama instansi serta pihak terkait membahas soal pencemaran Sungai Bengawan Solo.

Bersama polisi, mereka diajak untuk mencari solusi bersama terkait banyaknya limbah ke sungai tersebut, yang dilakukan juga melalui anak sungai.

Baca Juga: 5 Hari Setop Operasi, PDAM Blora Mulai Produksi Air Bengawan Solo

1. Pelaku usaha terkendala produk olahan limbah

Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah Limbahtribratanews.jateng.polri.go.id

Pertemuan mereka dirangkai dalam kegiatan Sarasehan Kamtibmas. Dengan pertemuan itu, diharapkan dapat muncul kesepahaman antara pengusaha dan pemerintah, terkait dengan investasi serta masalah limbah di sepanjang Sungai Bengawan Solo.

Salah satu perajin etanol di Mojolaban, Sabariyono mengaku terdapat 50 perajin etanol yang merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sukoharjo. Sebagian besar dari mereka mengalami kendala pada produk hasil olahan limbah.

“Sudah ada upaya mengolah limbah etanol, dijadikan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak. Sudah ada dengan salah satu pabrik pupuk organik, namun terkendala pemasaran pupuknya,” jelas Sabariyono.

2. Sudah ada IPAL tapi tak digunakan

Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah LimbahIDNTimes/Larasati Rey

Perajin etanol lain dari Polokarto, Sri Purnomo mengatakan hal yang yang sama dengan Sabariyono. Sri mengatakan jika selama ini sudah ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hanya saja IPAL tersebut sudah lama sehingga tidak dapat berjalan maksimal.

Kondisi itu membuat perajin banyak yang membuang limbah ke anak sungai Bengawan Solo, melalui Sungai Samin. Padahal, di Polokarto sendiri ada 92 perajin etanol.

3. Akan dibangun IPAL komunal pada 2020

Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah LimbahTwitter.com/PDAMBlora

Soal limbah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agustinus Setiyono menyampaikan, DLH berencana membangun IPAL Komunal. IPAL Komunal tersebut akan direalisasikan tahun 2020 dan akan ditempatkan di Desa Ngombakan, Polokarto.

Dengan adanya IPAL tersebut, harapannya tidak ada lagi limbah etanol yang dibuang ke sungai. Anggaran untuk pembangunan IPAL Komunal sendiri akan diajukan ke pemerintah pusat melalui APBN.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) akan membantu pembangunan fisik IPAL Komunal dengan syarat lahannya sudah siap,” ujar seperti melansir laman resmi Polda Jawa Tengah, Selasa (3/12).

4. Pencemar Bengawan Solo tak hanya dari Sukoharjo

Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah Limbahtribratanews.jateng.polri.go.id

Ihwal pencemaran Sungai Bengawan Solo, Agus menyanggah pencemaran berasal dari Sukoharjo. Sebab pelaku usaha tidak hanya berada di Sukoharjo saja melainkan banyak pelaku usaha yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP, Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, Sarasehan Kamtibmas digelar untuk mencari akar permasalahan dan dicarikan solusi bersama soal pencemaran Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Soal Pencemaran Bengawan Solo, Wabup Blora Tunggu Tindakan Dari Ganjar

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya