Postingan Instagram Antar Mimpi Apri Tanam Pohon di Lereng Muria Kudus

Aktivitas harian yang dikonversi menjadi bibit pohon

Kudus, IDN Times - Apriana Yanti (40) takjub saat pertama kali menginjakkan kaki di Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Sore itu, udara sejuk disertai angin sepoi dengan lalu lintas yang minim kemacetan di setiap sudut kota menjadi pemandangan baru baginya.

Hari tersebut menjadi yang bersejarah bagi perempuan bernama panggilan Apri itu. Pasalnya, Kudus menjadi kota pertama di Jawa yang ia sambangi selama hidup.

1. Berkontribusi ikut menjaga lingkungan

Postingan Instagram Antar Mimpi Apri Tanam Pohon di Lereng Muria KudusApriana Yanti (40) menunjukkan medali peringkat teratas program One Action One Tree BLDF. (IDN Times/Dhana Kencana)

Apri yang tinggal di Lombok Barat mengaku, kedatangannya ke Kota Kretek bak sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Seumur hidup, ia tak pernah menyangka bisa bepergian ke luar kota atau ke luar pulau Lombok, tempat tinggalnya.

Keaktifan perempuan berusia 40 tahun di kegiatan One Action One Tree (OAOT) sejak dua tahun terakhirlah yang membawanya mewujudkan harapan tersebut. Apri rutin mengunggah aktivitas gowes setiap hari di media sosial Instagram demi bisa mendapatkan konversi bibit pohon, sehingga bisa berkontribusi dalam upaya menjaga lingkungan.

Apri berhasil terpilih sebagai peringkat teratas unggahan terbanyak OAOT 2023 di media sosial, mencapai 579 postingan.

Atas prestasinya itu, ia bersama dua peringkat teratas lainnya untuk sepeda, Hamli Akbar Pramulyana dan Muchsin Saputra untuk lari, mendapat kesempatan menanam langsung bibit pohon hasil konversi aktivitasnya di Desa Gondoharum, Jekulo, Kabupaten Kudus, Selasa (6/2/2024).

"Saya sudah ikut sejak 2021. Waktu itu dikasih tahu teman, untuk gabung dan ikutan program OAOT. Saya ikut dan rutin posting gowes di Instagram. Gak tahunya terpilih peringkat teratas. Posting 1 video bisa dapat 10 bibit pohon. Di luar mimpi saya dan seumur hidup, mimpi ini bisa terwujud. Sekarang terbukti, malah bisa menanam sendiri pohon hasil konversi aktivitas gowes saya," katanya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tiga anak itu kepada IDN Times.

Baca Juga: 2 SMK di Kudus Juara AWS Project Competition Cloud Computing

2. Bibit pohon jenis kekayuan yang multiguna

Postingan Instagram Antar Mimpi Apri Tanam Pohon di Lereng Muria KudusKawasan perbukitan Patiayam dan lereng Gunung Muria di Kabupaten Kudus. (IDN Times/Dhana Kencana)

OAOT adalah kegiatan tahunan yang dipelopori oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui kanal @siapdarling atau Siap Sadar Lingkungan.

Program tersebut bertujuan untuk memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi petani setempat dan menjaga kawasan tersebut dari kerusakan dan ancaman ekologis lingkungan.

Dari catatan BLDF, peserta program yang sudah berjalan sejak tahun 2020 itu hingga Februari 2024 sudah mencapai 4.392 orang.

Hingga akhir tahun 2023, program tersebut telah mengonversikan sebanyak 62.180 bibit pohon dari kegiatan bersepeda sebanyak 1.506.197 kilometer (km), lari 260.068 km, dan 5.292 unggahan di Instagram. 

OAOT mengonversikan setiap kilometer aktivitas sehari-hari individu seperti lari, bersepeda, dan unggahan di media sosial.

Adapun, konversinya menjadi bibit pohon Multipurpose Trees Species (MPTS) yang ditanam di kawasan Perbukitan Patiayam dan lereng Pegunungan Muria Kabupaten Kudus, dengan jenis yang beragam. Seperti bibit pohon sawo, petai, dan mangga gadung.

Pohon MPTS merupakan jenis tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu. Dengan begitu, petani penggarap bisa memanfaatkan komoditas nirkayu dari tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon.

3. Potensi sentra mangga terbesar di Jateng

Postingan Instagram Antar Mimpi Apri Tanam Pohon di Lereng Muria KudusKetua Kelompok Tani Wonorejo Desa Gondoharum, Mashuri. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kelompok Tani Wonorejo di Desa Gondoharum mulai merasakan hasil panen bibit pohon MPTS di tahun keempat program tersebut berjalan. Ketua kelompok tersebut, Mashuri menyebutkan, para petani sukses memanen hasil tanaman buah mangga gadung setidaknya per pohon mencapai 7 kilogram.

“Selain hijau, dampak ke lingkungan terhindar dari longsor dan sumber-sumber mata air akan terjaga dan hidup kembali. Kalau dari sisi ekonomi, hasil buahnya ke depan bisa menjadikan desa ini sebagai sentra mangga gadung terbesar di Jawa Tengah. Karena dari pohon yang ditanam ini, 5 tahun ke depan kita (para petani) bisa panen raya mangga,” akunya.

Di sisi lain, imbuh Mashuri, jumlah petani di kelompoknya meningkat. Awalnya hanya 111 orang yang tertarik menanam pohon MPTS di sela-sela lahan tebu dan jagung pada tahun 2020. Kini, sampai Februari 2024 jumlahnya mencapai 1.291 petani yang ikut program tersebut.

Program Manager BLDF, Eko Budi Utomo mengatakan, dari program OAOT telah berhasil menanam pohon MPTS seluas 30 persen dari luasan lahan yang tersedia dari kelompok tani Wonorejo sebanyak 300 hektare (ha). Pihaknya ikut serta memantau perkembangan pohon yang ditanam sehingga tidak melepaskannya begitu saja.

"Ada monitoring pertumbuhannya, karena setelah menanam kita tandai pohonnya, ada barcode-nya. Titiknya di mana, siapa pemiliknya, dan jenisnya apa. Sehingga memastikan pohon tumbuh dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Resep Pindang Kudus, Menu Lezat Kualitas Premium

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya