Tangis Anak Punk di Jepara Pecah saat Dipertemukan Dengan Keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepara, IDN Times - Sejumlah mantan anak punk jalanan tak kuasa menahan air mata penyesalan. Tangis mereka pecah saat dipertemukan dengan keluarganya. Mereka meminta maaf, sembari bersujud dan mencium kaki orangtua masing-masing.
Baca Juga: Anak Punk yang Tertangkap Razia di Jepara Bakal Diruqyah
1. Mereka terjaring PMKS
Para anak-anak punk tersebut dipertemukan dengan keluarga di aula Unit Lelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Jepara, Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Minggu (26/1). Para orangtua masih tak menyangka, anak mereka tertangkap dalam razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Sebanyak 25 anak diketahui berkeliaran di jalanan dan meresahkan warga. Usai dibina, mereka dibekali ilmu serta keterampilan dan diberdayakan di BLK.
2. Diminta tak lagi tak turun ke jalan
Editor’s picks
Salah seorang ibu dari anak tak kuasa menahan haru, ketika dipertemukan lagi dengan buah hatinya pada sebuah prosesi pengembalian kepada orangtua. Selain dikembalikan kepada keluarga masing-masing, mereka juga memperingatkan supaya tidak kembali lagi hidup di jalanan dan bergabung dengan kelompok punk.
Sebab jika di antara mantan punk jalanan itu kembali terjaring, Pemkab Jepara tak segan mengirimkannya ke panti rehabilitasi di Solo dan Semarang.
“Kalau nanti tertangkap kembali, itu nanti kita akan kirim ke Solo, dan di sana mungkin akan diberi pembinaan dalam jangka waktu yang sangat lama. Mudah-mudahan tidak lagi," kata Plt. Kasatpol-PP dan Damkar Jepara, Hery Yulianto dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Senin (27/1).
3. Jumlah anak punk di Jepara naik
Berdasarkan data di Satpol-PP dan Damkar Jepara, per 25 Januari 2020, anggota komunitas punk yang terjaring razia berjumlah 59 orang.
Angka itu jauh meningkat tajam dibandingkan sepanjang tahun lalu, yang berjumlah 86 orang.
Baca Juga: 10 Pemuda Berpakaian Punk Maksa Meminta-minta di Kuta