Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti Teh

Warga dirugikan karena air tak layak konsumsi

Blora, IDN Times - Buruknya kualitas air yang didistribusikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Blora Cabang Cepu, dikeluhkan konsumen. Air PDAM berwarna keruh, coklat pekat seperti warna teh sehingga tidak bisa dikonsumsi warga.

Menindaklanjuti laporan warga, Wakil Bupati Kabupaten Blora, Arief Rohman, melakukan pengecekan ke lapangan. Diduga kondisi itu akibat Sungai Bengwan Solo tercemar oleh limbah batik.

 

Baca Juga: Pencemaran di Sukoharjo, KPAI: Banyak Anak Menjadi Korban

1. Pejabat terkait diajak terjun langsung

Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti TehTwitter.com/@AriefRohman_838

Wabup Arief Rohman mengajak Direktur PDAM Blora Yan Riya Purnomo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora Dewi Tedjowati, Plt Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto, dan Camat Cepu Luluk Kusuma Agung Ariyadi saat pengecekan kondisi air.

Pertama, Wabup mengecek di pos PDAM Blora cabang Cepu yang ada di dekat Terminal Cepu. Pengecekan berlanjut ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Blora cabang Cepu, yang berada di tepi sungai Bengawan Solo. Selain itu juga ke sejumlah rumah warga yang berada di kawasan Ronggolawe Cepu.

2. Warna air baku Bengawan Solo berwarna pekat dan tidak layak dikonsumsi

Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti TehTwitter.com/@AriefRohman_838

Saat melihat langsung kondisi air baku dari Sungai Bengawan Solo yang lokasinya berdekatan, Wabup menemukan warna air baku dari Bengawan Solo berwarna. Air berwarna coklat kemerahan seperti teh.

Menurut Wabup, warna air tersebut diduga akibat pencemaran sehingga perlu dibuktikan dengan uji laboratorium terlebih dahulu.

"Warnanya keruh sekali. Ada dugaan airnya tercemar dan infonya dari wilayah hulu. Kemungkinan akibat limbah batik di wilayah Solo hingga Sragen," katanya seperti dikutip pada akun resmi Humas Kabupaten Blora.

Atas temuan ini, ia akan mengirimkan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Tengah, untuk melakukan uji laboratorium, untuk membuktikan dugaan tersebut.

3. Wabup minta maaf atas buruknya kualitas air PDAM

Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti TehTwitter.com/@AriefRohman_838

Wabup Arief Rochman meminta maaf kepada warga sebagai pelanggan air PDAM atas kondisi air yang tidak layak dan dirugikan.

"Mohon maaf kepada seluruh pelanggan yang dirugikan. Kami mohon doanya agar prosesnya berjalan lancar sehingga masyarakat bisa segera menikmati jernihnya air," imbuhnya.

Petugas dari DLH Kabupaten Blora juga mengambil sample air yang keruh untuk dilakukan pemeriksaan uji laborat. Agar diketahui apa saja zat yang terkandung pada air tersebut, pewarna apa dan bagaimana tingkat keamanannya jika digunakan.

4. Pencemaran di Bengawan Solo terabaikan

Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti TehTwitter.com/@AriefRohman_838

Secara umum status pencemaran sungai Bengawan Solo memang tergolong cemar sedang hingga berat. Saat musim penghujan, kekeruhannya tinggi karena mengangkut sedimen dari hulu. Sementara saat musim kemarau, kandungan oksigen menjadi rendah, karbondioksida tinggi, nh3 dan nitrogen bebas tinggi, fenol tinggi dan minyak lemak tinggi. Kandungan logam berat seperti cu, cr, pb dan zn juga tinggi.

Dugaan pencemaran tersebut bisa dikendalikan dengan memilih prioritas sumber pencemaran. Sumber pencemaran terbesar ke aliran Bengawan Solo berasal dari tiga hal, yaitu industri besar dan kecil, rumah tangga, dan pemukiman (domestik) serta sektor pertanian.

"Temuan kualitas air (oleh Wabup Blora) tersebut bisa dintisipasi bila sudah teridentifikasi sumber-sumber pencemarannya. PDAM juga harus bekerja ekstra untuk spending resources agar menghasilkan kualitas air yang baik untuk pelanggan" kata Aktivis lingkungan Jawa Tengah, Arief Khristanto kepada IDN Times, Rabu (12/1).

Permasalahan air sungai maupun air baku di Bengawan Solo merupakan masalah klasik. Maka Arief tidak heran jika permasalahan tersebut justru terkesan terabaikan.

Baca Juga: Cegah Pencemaran, DLHK Denpasar Adakan Lomba Sungai Paling Bersih

Topik:

Berita Terkini Lainnya