23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-anting

Burung rangkong gading sering diburu warga

Semarang, IDN Times - Aksi penyelundupan 23 paruh burung rangkong gading berhasil digagalkan aparat gabungan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang. Ketika turun dari pesawat Nam Air, seorang penumpang diringkus oleh petugas dari Balai Karantina Pertanian bersama tim BKSDA dan Ditreskrimsus Polda Jateng. 

Upaya penangkapan berawal tatkala para petugas X-Ray Bandara Ahmad Yani curiga dengan barang bawaan yang disimpan di sebuah tas milik pelaku. 

1. Penyelundupan 23 paruh rangkong terdeteksi dari mesin X-Ray bandara

23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-antingPara petugas saat mengecek kedatangan TKI di Bandara Ahmad Yani. (Dok Humas Bandara Ahmad Yani Semarang)

Titi Rahardianti Purnomo, Petugas Wilker di Bandara Ahmad Yani menyatakan mesin X-Ray telah mendeteksi adanya komponen barang organik yang patut dicurigai.

"Saat kita geledah tasnya, ada bungkusan plastik yang dilakban. Terus kita koordinasikan dengan petugas Balai Karantina Pertanian, saat plastiknya dibuka kita temukan 23 barang yang teridetifikasi sebagai paruh burung rangkong gading," akunya, Rabu (10/2/2021). 

Baca Juga: Siap Dilepasliarkan, Samson dan Boboi Dipastikan Bebas TBC dan Rabies

2. Pelakunya ngaku akan mengolah paruh burung rangkong jadi anting-anting dan gelang

23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-antingPenampakan paruh rangkong gading yang sudah diawetkan. Dok Balai Karantina Pertanian Semarang

Ia menyebut aksi penyelundupan paruh rangkong gading terbongkar pada Selasa (9/2/2021). "Paruh ini berasal dari Kalimantan, masuk ke Semarang tanpa disertai dokumen karantina dan langsung kami lakukan penahanan," ungkapnya. 

Saat diinterogasi petugas, pelakunya beralasan akan mengirimkan 23 paruh rangkong ke seorang kenalannya di Sulawesi. Paruh rangkong, katanya akan diolah jadi ragam aksesoris. Mulai gelang, anting-anting ataupun gantungan kunci.

3. Pelaku penyelundupan paruh rangkong diamankan aparat kepolisian

23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-antingPetugas gabungan menunjukan barang bukti paruh rangkong gading yang diselundupkan di Bandara Ahmad Yani. Dok Balai Karantina Pertanian Semarang

Sedangkan, Parlin Robert Sitanggang, Kepala Karantina Pertanian Semarang menegaskan pelaku penyelundupan paruh rangkong saat ini dijerat pasal berlapis. Parlin berkata saat ini pelakunya telah diamankan oleh aparat kepolisian. 

"Pelakunya tentu melanggar Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dan juga melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam," ujar Parlin. 

4. Sebanyak 23 paruh jenisnya dari burung enggang gading

23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-antingTim Balai Karantina Pertanian Semarang bersama BKSDA menunjukan berkas pemeriksaan penyelundupan paruh rangkong gading. Dok Balai Karantina Pertanian Semarang

Terpisah, Rimbawanto, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Propinsi Jawa Tengah (BKSDA) menyatakan paruh rangkong yang diselundupkan berasal dari burung enggang gading yang bernama latin Rhinoplax vigil. 

"Itu jenis burung langka yang termasuk dilindungi negara. Paruh rangkong gading di pasar gelap sering diperjualbelikan dengan nilai yang mahal. Sehingga burung ini menjadi target para pemburu," katanya saat dikontak IDN Times. 

5. Pelaku terancam dipenjara maksimal 5 tahun denda Rp100 juta

23 Paruh Rangkong Diselundupkan ke Semarang, Akan Dibuat Anting-antingIlustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk saat ini, pelaku penyelundupan telah diserahkan kepada aparat Ditreskrimsus Polda Jateng. Pelakunya masih diperiksa oleh tim Ditreskrimsus. "Untuk barang sitaannya masih di Ditreskrimsus. Sesuai Undang-undang Nomor 5 tahun 1990, pelaku terancam pidana lima tahun penjara dan denda Rp100 juta," pungkasnya. 

Baca Juga: 5 Fakta tentang Burung Enggang, Si Paruh Besar yang Terancam Punah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya