239 Lansia di Jateng Meninggal Terinfeksi Omicron, Belum Sempat Vaksin

Jumlah itu cuma sebulan. Yuk, ajak lansia vaksin COVID-19

Semarang, IDN Times - Sebanyak 337 lansia di Jawa Tengah meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 selama tanggal 1 Februari--1 Maret 2022.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, dari jumlah tersebut, separuh lebih atau sekitar 239 lansia di antaranya meninggal dunia lantaran belum divaksinasi COVID-19. 

1. Ratusan lansia di Jateng positif COVID-19 Omicron

239 Lansia di Jateng Meninggal Terinfeksi Omicron, Belum Sempat Vaksinilustrasi COVID-19 varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, angka kematian lansia yang terinfeksi COVID-19 cukup tinggi mengingat rata-rata mereka memiliki penyakit bawaan. Di antaranya seperti jantung, darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. 

"Dari uji sampel PCR yang dilakukan secara acak, 239 lansia yang meninggal mengarahnya pada gejala varian Omicron. Hampir 67 persen usia lansia yang terpapar Omicron kisaran umur 57 tahun ke atas. Itu data yang kita dapatkan per tanggal 1 Februari 2022 sampai 1 Maret 2022 kemarin," kata Yunita, Rabu (2/3/2022). 

Baca Juga: Berhari-hari Kuat Melaut, Para Nelayan Jateng Dianggap Kebal COVID-19

2. Lansia perlu dibujuk biar mau divaksinasi

239 Lansia di Jateng Meninggal Terinfeksi Omicron, Belum Sempat VaksinIlustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Pihaknya mendorong kepada kalangan keluarga yang memiliki lansia supaya secepatnya mendaftarkan diri ke sentra vaksinasi COVID-19 terdekat. Sebab, penyuntikan vaksinasi COVID-19 merupakan hal yang penting untuk menekan laju angka kematian lansia yang disebabkan penularan varian Omicron. 

"Karena kadang mereka punya beberapa komorbid sekaligus, untuk itulah para lansia harus didorong, mesti dibujuk biar bisa divaksin. Yang kita temukan di lapangan masih minimnya lansia yang divaksin membuat mereka lebih rentan tertular Omicron," terangnya. 

3. BOR ICU COVID-19 sekitar 43 persen

239 Lansia di Jateng Meninggal Terinfeksi Omicron, Belum Sempat VaksinIlustrasi penanganan virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Yunita menyampaikan, bahwa setiap rumah sakit telah diminta memberikan skenario penanganan pasien lansia seperti kejadian kasus COVID-19 tahun 2021. Dengan angka kesakitan yang rendah, di rumah sakit saat ini kapasitas bed occupancy rate (BOR) ICU isolasi COVID-19 maupun bangsal pasien COVID-19 cenderung longgar. 

Yunita mengatakan, BOR ICU COVID-19 di rumah sakit rujukan COVID-19 seluruh Jateng mencapai 43 persen atau turun dari kondisi awal Februari 2022, yakni 49 persen. Kemudian bangsal isolasi COVID-19 juga terisi 47 persen. 

"BOR ICU maupun isolasi COVID-19 sekarang masih terkendali. Malah grafiknya menurun. Tempat tidurnya juga masih longgar. Ini beda banget sama situasi puncak penularan Delta tahun kemarin yang full banget. Jadi, penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit tetap jalan dengan baik," jelasnya. 

4. Tren penularan Omicron diklaim mulai menurun

239 Lansia di Jateng Meninggal Terinfeksi Omicron, Belum Sempat Vaksinilustrasi virus Corona (freepik.com/tawatchai07)

Selain itu, dari tren penularan varian Omicron sejak awal Februari 2022 sampai 1 Maret 2022 mulai menurun.

"Ketika awal bulan kemarin penularannya terus meningkat dan puncaknya pada 23 Februari dengan total 6.021 kasus, untuk yang sekarang sudah turun pada angka 2.340 kasus," terangnya. 

Pihaknya pun berharap dengan datangnya momentum libur panjang Hari Raya Nyepi, masyarakat bisa menunda liburan. 

"Nah, besok (3 Maret 2022) kan ada long weekend Nyepi, semoga aja masyarakat gak seperti dulu. Saya imbau jangan bernafsu untuk ambil cuti liburan, deh. Mending tahan diri dulu. Pak Gubernur juga memberi penekanakan kepada semua bupati dan wali kota untuk terus sosialisasi soal aturan vaksinasi. Para ASN di OPD sudah dilarang cuti semua. Mudah-mudahan dengan cara ini penularan Omicron melandai dan kita bisa beraktivitas normal lagi," pungkasnya. 

Baca Juga: Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya