289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uang

Yang punya embah di rumah, harap diperhatikan, ya

Semarang, IDN Times Gaya hidup hedonisme yang muncul karena lebih mementingkan uang di atas segalanya, rupanya menjadi penyebab banyak orang lanjut usia (lansia) saat ini terkena penyakit alzheimer. Bahkan di Jawa Tengah, jumlah lansia yang menderita penyakit alzheimer selalu meningkat dari tahun ke tahun. 

"Ada kecenderungan bahwa jumlah manula (manusia lanjut usia) yang terkena alzheimer terus bertambah walaupun tidak terlalu signifikan. Karena, berkembangnya penyakit alzheimer sebetulnya pengaruh dari faktor lingkungan. Justru penduduk perkotaan itu paling banyak menderita alzheimer," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yunita Dyah Suminar ketika dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Jumat (23/9/2022). 

Baca Juga: 85 Persen Pasien Alzheimer Dunia Tak Dirawat, Apa Solusinya?

1. Penderita alzheimer ditemukan paling banyak di empat daerah

289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uanghellosehat.com

Catatan Dinkes Jateng menyebutkan, ada empat kabupaten/kota yang memiliki jumlah penderita alzheimer tertinggi dari total penderita sebanyak 289 orang.

Kota Solo berada di peringkat pertama dengan jumlah penderita alzheimer sebanyak 73 orang. Lalu, diikuti Kota Semarang 72 orang serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali dengan jumlah penderita masing-masing 28 orang. 

2. Mencegah alzheimer bisa dengan beristirahat yang cukup

289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uangilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)

Alzheimer sebagai salah satu penyakit demensia atau penuaan, katanya, sebenarnya bisa dihindari dengan cara mengelola tingkat stres seseorang. 

"Yang mesti diprioritaskan ketika berniat mencegah alzheimer atau penyakit penuaan sebaiknya perlu menjaga pola hidup saja. Mulai dengan mengonsumsi makanan yang sehat, harus olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup," urai Yunita.

3. Hedonisme perkotaan pengaruhi kesehatan lansia

289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uangbanyak penyakit yang gejalanya adalah kurang nafsu makan (pexels.com/Vlada Karpovich Vlada Karpovich)

Namun, ia mengingatkan olahraga pun harus dilakukan secara konsisten terutama bagi orang-orang yang berusia 60 tahun ke atas. Sehingga, orang yang memasuki usia lansia perlu rajin olahraga untuk mengembalikan memori otaknya sekaligus meningkatkan kebugaran fisik. 

"Karena sekarang di kota-kota banyak gaya masyarakat yang hedonisme dengan memandang semua hal dari materi, jadinya itu yang mempengaruhi kesehatan para lansia akhirnya kena alzheimer. Maka, mereka perlu mengelola pikiran dan tubuhnya supaya gak gampang stres. Dan juga caranya bisa mengatur waktu tidurnya sehingga bisa tidur nyenyak dan bangun tidur jadi fresh. Tapi, kalau pola hidupnya buruk, nah itu bisa memunculkan tingkat stres yang tinggi," terangnya.

4. Begini tanda-tanda terkena alzheimer

289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uangilustrasi otak seseorang yang mengalami Alzheimer pada beberapa fase (scientificanimations.com)

Jika dilihat dari tren perkembangan penyakit alzheimer, Yunita berkata, sebagian besar penderitanya berusia 60--80 tahun. 

Gejala alzheimer bisa dideteksi dari perilaku lansia yang mulai lupa menaruh kunci kendaraan, lupa menutup pintu sampai yang parah adalah lupa dengan nama orang-orang terdekatnya. 

5. Dinkes waspadai perkembangan penyakit alzheimer

289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uangilustrasi lansia dengan penyakit Alzheimer (aarp.org)

Perkembangan penyakit alzheimer juga patut mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat lantaran Kementerian Kesehatan memperkirakan angka hidup warga Indonesia cenderung meningkat yang dibarengi dengan kasus penyakit penyerta yang juga melonjak. 

"Jadi, kita harus mewaspadai munculnya alzheimer karena selain rata-rata angka hidup orang Indonesia meningkat, selain itu kasus penyakit hipertensi dan diabetes juga meningkat," tandasnya. 

Baca Juga: Dinkes Jateng Ungkap Omicron BA.4 dan BA.5 Cepat Menular ke Lansia dan Komorbid

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya