45.000 Anak di Jateng Putus Sekolah, Sekolah Virtual Bisa Jadi Solusi

Saat ini ada dua sekolah virtual

Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah menganggap keberadaan sekolah virtual bisa menolong anak-anak dari keluarga miskin agar dapat mengenyam pendidikan yang setara dengan siswa pada umumnya. Sebab, saat ini terdapat 45.000 anak yang putus sekolah karena terganjal persoalan biaya. 

"Sekolah virtual ini solusi agar anak-anak miskin yang tidak sekolah, bisa tetap melanjutkan belajarnya dengan baik. Mereka yang ikut sekolah virtual semuanya gratis, kami berikan fasilitas berupa handphone dan juga beasiswa," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Jateng, Padmaningrum dalam keterangan yang didapat IDN Times, Rabu (14/10/2020).

1. Terdapat dua sekolah virtual di Jateng. Masing-masing diklaim punya 36 siswa

45.000 Anak di Jateng Putus Sekolah, Sekolah Virtual Bisa Jadi SolusiPexels.com/Andrea Piacquadio

Padma menyebutkan sementara ini baru ada dua sekolah virtual yang dilaunching oleh Pemprov Jateng. Masing-masing berada di Brebes dan Boyolali. 

Terdapat rintisan sekolah virtual yang diikuti oleh 36 siswa. Namun, ia memastikan nantinya akan ada banyak sekolah virtual yang dioperasikan di daerah-daerah terpencil maupun kawasan yang tergolong miskin.

Baca Juga: Anak Sekolah Belajar Online, Pedagang Seragam Kini Beralih Jualan Masker

2. Sistem belajar sekolah virtual tetap sama. Siswanya juga dapat ijazah

45.000 Anak di Jateng Putus Sekolah, Sekolah Virtual Bisa Jadi Solusiunsplash.com/@olegmagni

Ia mengklaim sistem pembelajaran yang berlaku di sekolah virtual tak beda jauh dengan instansi sekolah reguler. Tiap siswa sekolah virtual, katanya tetap akan dicatat dalam data Dapodik siswa.

Para siswa juga memperoleh kurikulum yang sama, serta saat lulus juga mendapatkan ijazah yang diakui.

"Semuanya sama, dia masuk Dapodik siswa di sekolah yang mengampu itu. Prosesnya sama, lilusan juga berhak mendapat ijazah. Hanya saja metodenya sedikit berbeda, mereka banyak sekolah di dunia maya, dan sesekali dilakukan tatap muka," akunya.

3. Ganjar berharap sekolah virtual bisa bantu anak yang putus sekolah

45.000 Anak di Jateng Putus Sekolah, Sekolah Virtual Bisa Jadi SolusiGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dok. Humas Pemprov Jateng

Sedangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan ide pembuatan sekolah virtual terbesit untuk memberikan kesempatan belajar bagi semua anak-anak. Menurutnya banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah atau berhenti sekolah, karena alasan biaya.

"Maka kami buat konsep sekolah virtual agar yang tidak sekolah atau berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tetap bisa sekolah dengan baik. Akan kami dampingi dan bantu mereka melanjutkan cita-citanya," cetusnya.

4. Seorang anak di Brebes juga ikut sekolah virtual

45.000 Anak di Jateng Putus Sekolah, Sekolah Virtual Bisa Jadi SolusiBiaya Internet untuk Sekolah dan Kuliah Online per Bulan (IDN Times/Mathew Anakotta)

Yevi Nurfahmi, seorang siswa virtual di Brebes pun mengamininya. Ia menganggap pekerjaan orang tuanya yang jadi asisten rumah tangga, membuat harapannya memperoleh pendidikan lebih tinggi pupus.

"Gak daftar SMA karena faktor ekonomi, orang tua hanya bekerja sebagai ART. Senang sekali ada sekolah virtual ini, jadi saya bisa kembali sekolah. Saya ingin menjadi penyanyi," pungkasnya.

Baca Juga: Sekolah Online Lebih Mudah Jika Orangtua dan Anak Kompak di 5 Hal Ini

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya