58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung Sampah

Apakah TPA Jatibarang akan ditutup?

Semarang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah menyatakan semua tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada saat ini telah kelebihan kapasitas. Tercatat, kini sebanyak 58 TPA sudah tidak bisa lagi menampung limbah rumah tangga maupun sampah industri lainnya. 

1. Sebanyak 80 persen TPA sudah overload

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahIIustrasi sampah (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Pejabat Pelaksana Lapangan Bidang Persampahan DLHK Jateng, Busono Wiwoho mengatakan, tingginya volume sampah dari proses limbah rumah tangga dan industri membuat kapasitas setiap TPA tidak bisa mencukupi. 

Berdasarkan kajian teknis di lapangan, Busono mendapati fakta bahwa saban hari volume sampah yang dibuang ke TPA sekitar 150 ton sampai 1.000 ton. 

"Maka dari tingginya volume sampah yang diolah di TPA, kita pastikan sebesar 60--80 TPA sekarang kapasitasnya sudah overload. Jadi semua TPA yang jumlahnya 58 unit kondisinya over capacity," kata Busono saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (4/7/2022). 

2. Usia bangunan TPA sangat tua

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahIlustrasi buang sampah di sembarang tempat (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Busono menyebutkan, kondisi masing-masing TPA sebenarnya sudah tidak bisa diharapkan lagi untuk beroperasi normal. Sebab, dengan daya tampung yang tidak memadai membuat banyak sampah yang meluber ke jalan raya. 

Lebih lanjut, menurutnya persoalan overload pada lokasi TPA dipengaruhi oleh usia bangunan tempat pengolahan sampah yang terlampau tua. Di sisi lain juga tidak ada tindakan kongkrit dari pemerintah daerah untuk secepatnya menyikapi ketidaklayakan bangunan TPA. 

"Ya ini terkait masalah usia bangunan yang sangat tua. Persoalan lain yang timbul ialah kita tidak bisa serta-merta begitu saja memindahkan TPA. Karena mencari lokasi yang ideal untuk dijadikan TPA itu susahnya minta ampun," akunya. 

3. Tidak ada tempat yang ideal untuk membangun sebuah TPA

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahIlustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Ia mengklaim di seluruh wilayah Pulau Jawa tidak ada tempat yang layak untuk dijadikan sebagai TPA. Karena berkaca pada aturan teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bangunan TPA harus berada sekurangnya 3 kilometer dari pemukiman penduduk. 

Sedangkan, pihaknya memperkirakan dengan padatnya hunian penduduk maka peluang untuk mencari lahan baru untuk TPA semakin kecil. 

"Gak mungkin kita cari tempat TPA baru di dekat rumah warga. Bisa-bisa kita yang diprotes. Lalu kalau mau bikin TPA di hutan juga gak mungkin. Di Jawa ini gak ada lahan yang ideal buat dijadikan lokasi TPA," terang Busono. 

4. TPA Jatibarang tidak sanggup menampung sampah lagi

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahProsesi upacara HUT RI Ke-76 berlangsung khidmat di TPA Jatibarang. (Dok UPTD Jatibarang Semarang)

Ia menyatakan TPA Jatibarang Semarang dengan jumlah volume sampah 1.000 ton per hari pun tidak layak lagi untuk dioperasikan. Langkah untuk memperluas lahan TPA Jatibarang tidak bisa dilakukan mengingat topografisnya yang curam. 

"Belakangan yang timbul masalah itu di TPA Kabupaten Magelang. Karena di sana dekat dengan event Candi Borobudur sementara TPA-nya overload, jadi Pak Luhut sebagai Menteri Marvest pas meninjau ke sana beri solusi untuk memperluas lokasi TPA. Tapi untuk TPA Jatibarang di Semarang kayaknya udah gak sanggup lagi," cetusnya. 

Agar masalah itu dapat diatasi, ia mendorong kepada pemerintah daerah guna segera melakukan inovasi supaya volume sampahnya dapat dikurangi.

Inovasi bisa dengan mengelola sampah menjadi biogas, bahan baku batubara maupun menjadi bahan produk kerajinan tangan.

"Kayak di Cilacap kan sampah dari TPA mulai diolah jadi bahan campuran batubara. Ini langkah bagus untuk menekan volumenya," ujarnya. 

5. Kapasitas TPA Jatibarang tinggal 60 ribu ton

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahIlustrasi sampah/ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Sementara itu, Kepala DLH Kota Semarang FX Suranggono membenarkan jika TPA Jatibarang sudah overload. Bahkan kondisi TPA semakin memburuk karena bangunannya tidak layak beroperasi.

"Dipastikan dua bulan TPA tersebut tak akan lagi bisa menampung sampah lagi. Karena pemerintah tak bisa sendiri dalam hal mengatasi sampah di Kota Semarang," kata Bambang secara terpisah.

Sedangkan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, daya tampung TPA Jatibarang saat ini hanya tersisa 60 ribu ton dengan total luasan lahannya 40 hektar. 

Ia tak memungkiri bila TPA Jatibarang hanya bisa beroperasi dua bulan lagi. "Saban hari sampah yang masuk mencapai 1.000 ton. Berarti kapasitas di sana tinggal 60.000 ton hingga dua bulan ke depan," jelasnya. 

6. Pemkot Semarang minta bantuan pengusaha UMKM

58 TPA di Jateng Overload, TPA Jatibarang Sudah Gak Sanggup Menampung SampahIlustrasi daur ulang sampah (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Langkah jangka pendek akan dilakukan dengan menggandeng para penguasa UMKM yang getol mendaur ulang sampah. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pakan maggot. Sedangkan sampah plastik untuk produk UMKM. 

"Semua dinas kami minta untuk menyediakan lapak khusus untuk produk UMKM daur ulang, bisa di ruang publik seperti taman ataupun bekerja sama dengan minimarket," pungkasnya. 

Baca Juga: Ngeri, TPA Jatibarang Semarang Overload! Harusnya Tutup 2021, Tapi...

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya