Alasan 17 Ribu Nakes di Jawa Tengah Belum Divaksinasi Virus Corona

Semarang, IDN Times - Sebanyak 17 ribuan atau 15 persen dari 166.104 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Jawa Tengah tidak bisa mengikuti program vaksinasi COVID-19 lantaran terbentur faktor kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo mengungkapkan rata-rata nakes yang tidak divaksinasi tersebut memiliki komorbid atau penyakit penyerta darah tinggi dan diabetes.
"Nakes yang belum divaksin sekitar 15 persen tetapi kebanyakan itu karena mempunyai kriteria eksklusi seperti usia lansia, punya komorbid, baik hipertensi, diabetes, maupun yang lain," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (15/2/2021).
1. Aturan baru diharapkan lebih banyak nakes bisa divaksinasi
Ia menambahkan, dengan adanya aturan baru dari Kementerian Kesehatan, pihaknya berharap akan semakin banyak nakes yang divaksinasi.
Aturan baru yang ia maksud adalah proses vaksinasi COVID-19 yang dapat diberikan kelompok usia 60 tahun ke atas, punya komorbid, penyintas COVID-19 dan ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa -cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien- tambahan.
Sementara bagi penderita hipertensi dapat divaksinasi kecuali tekanan darahnya diatas 180/110 MmHg. Untuk penderita diabetes tetap dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut.
Baca Juga: 8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?
2. Dinkes Jateng klaim lima daerah sudah lakukan vaksinasi sesuai target
Editor’s picks
Di sisi lain, ia menyebut sampai saat ini sudah lima daerah dengan tingkat keberhasilan vaksinasi tertinggi di Jateng.
"Yang tertinggi (penyuntikan kedua) Kabupaten Wonosobo 87,5 persen, Kota Pekalongan, Kabupaten Boyolali, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Sedangkan yang masih rendah di Sukoharjo 41,6 persen," imbuhnya.
Yulianto mengklaim pada pelaksanaan vaksinasi tahap kedua, proses penyuntikan di Jawa Tengah menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Prosentasenya mencapai 69 persen atau melebihi capaian nasional hanya kisaran 29 persen.
"Penyuntikan kedua karena jadwal saja yang tidak bisa dipercepat," bebernya.
3. Sepekan ada 27 nakes yang meninggal dunia kena COVID-19
Ia berkata adanya capaian vaksinasi yang tinggi diyakini dapat memberikan dampak positif. Salah satunya ada penurunan kasus konfirmasi positif COVID-19 yang dialami nakes.
"Sebelumnya itu rata-rata tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19, semingggu rata-rata 250-300 orang nakes per mingu di Jawa Tengah. Tapi setelah vaksinasi, itu menurun, bahkan minggu terakhir ini, seminggu itu hanya 27 orang," tandasnya.
Baca Juga: Lagi Perawatan COVID-19, Dokter di Semarang Pasrah Insentifnya Disunat