Siswa Belajar Daring Pengaruhi Stok Darah Kota Semarang, Hanya 8 Ribu Kantong

Persediaan darah di Semarang menipis

Semarang, IDN Times - Persediaan darah segar yang terkumpul di markas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang semakin menipis menyusul berkurangnya jumlah pendonor selama masa pandemik COVID-19. Menurut dr Anna Kartika, Kepala UDD PMI Kota Semarang, petugasnya saat ini hanya bisa mengumpulkan 5.000 pendonor dengan berbagai macam golongan darah.

"Stok darah di wilayah kita ini makin menipis. Ketersediaannya sudah sangat mepet banget. Kalau pas waktu normal diluar pandemik masih ada 9.000-10 ribu kantong. Sekarang jadi 8.000 kantong per bulan," kata Anna kepada IDN Times, Sabtu (19/9/2020).

1. PMI Kota Semarang akui sulit penuhi permintaan masyarakat

Siswa Belajar Daring Pengaruhi Stok Darah Kota Semarang, Hanya 8 Ribu KantongPersiapan sekolah jelang new normal (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ia menyebutkan dengan persediaan darah yang minim membuatnya saat ini sulit memenuhi permintaan dari masyarakat. 

Bahkan, untuk mengakali lonjakan permintaan selama pandemik, pihaknya harus cermat mengambil stok darah sekaligus mencarikan pendonor yang baru.

"Makanya, kita gak bisa memastikan pendonor sesuai permintaan masyatakat. Yang bisa kita lakukan sekarang ya kalau stoknya habis, terus ada yang butuh pasokan darah, kita harus pintar-pintar menyiapkan donor penggantinya sendiri," jelasnya.

"Untuk antisipasinya, kita proses delapan jam pengambilan. Dan kalau kita punya stok sedikit, ya kita keluarkan dulu. Pergantian stok seperti itu memakan waktu dua jam," imbuhnya.

Baca Juga: Syarat Jadi Pendonor Darah Plasma Bantu Pasien COVID-19 di Semarang

2. Petugas PMI sedang sibuk cari pendonor darurat. Salah satunya mengajak keluarga para pendonor

Siswa Belajar Daring Pengaruhi Stok Darah Kota Semarang, Hanya 8 Ribu Kantongnbcnews.com

Tak berhenti disitu saja, pihaknya juga sedang gencar mencari pendonor darurat. Caranya, lanjutnya dengan mencari stok darah dari keluarga pendonor untuk dijadikan sebagai tambahan persediaan stok darah.

"Kita siapkan stok emergency dari darah keluarga pendonor untuk dijadikan penggantinya. Soalnya pendonornya sekarang turun drastis hanya ada 5.000 orang. Malahan, satu pendonor kita pilah tiga kantong sekaligus masing-masing sel darah merah PRC maupun plasma," bebernya.

3. Stok darah menipis karena anak sekolah dan kampus masih belajar daring

Siswa Belajar Daring Pengaruhi Stok Darah Kota Semarang, Hanya 8 Ribu KantongPixabay/kreatikar

Minimnya jumlah pendonor lantaran selama pandemik banyak warga yang memilih menunda kunjungan ke rumah sakit. Menurutnya situasinya tambah pelik tatkala mayoritas kampus dan anak sekolah sedang memberlakukan pembelajaran daring.

"Di rumah sakit kan pasiennya berkurang. Lagipula banyak masyarakat pada menahan diri, mereka milih gak datang ke rumah sakit dulu. Jika kondisinya normal, kita bisa muter di empat sampai lima instansi. Sekarang dengan sekolah-sekolah, kampus, instansi perkantoran pada WFH dan pabrik membatasi orang masuk, jadwal donor darah kita saat ini dicancel semua. Yang mau mendonorkan darahnya tetap dianjurkan pakai protokol kesehatan yang lengkap," pungkasnya.

Baca Juga: Usia 90 Tahun, Kisah Pahlawan Gerilya Kini Jadi Relawan PMI Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya