Angin Kencang Terjang Semarang, Volume TPA Jatibarang Naik 25 Persen

Sampah pohon bisa diolah jadi pupuk kompos

Semarang, IDN Times - Angin kencang yang melanda Kota Semarang belakangan ini telah berdampak pada peningkatan volume sampah di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, di Kelurahan Kalipancur, Semarang Barat.

Informasi yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, volume sampah di TPA Jatibarang saat ini sebagian besar berasal dari pepohonan yang dipangkas di berbagai ruas jalan raya.

"Volume sampah sekarang meningkat 25 persen dari kondisi normal. Paling banyak dari patahan pohon yang tumbang di pinggir jalan," ungkap Kepala DLH Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2020).

 

1. Truk sampah di Semarang terisi pohon-pohon yang tumbang terkena angin kencang

Angin Kencang Terjang Semarang, Volume TPA Jatibarang Naik 25 PersenKerusakan dampak dari puting beliung (IDN Times/dok BPBDPPU)

Peningkatan volume sampah yang didominasi dari pepohonan yang tumbang menyebabkan semua kontainer sampah yang berada di kampung-kampung, kelurahan maupun pusat kota setiap hari terisi penuh.

Baca Juga: Semarang Diterjang Angin Kencang, 17 Pohon Tumbang, 1 Warga Terluka

2. Volume sampah di TPA Jatibarang kini mencapai 800 ton

Angin Kencang Terjang Semarang, Volume TPA Jatibarang Naik 25 PersenIDN Times/Dhana Kencana

Lebih lanjut, ia menyampaikan terdapat 149 truk sampah dengan jumlah kontainer sebanyak 400 unit yang dioperasikan untuk mengangkut sampah bekas pohon tumbang selama awal musim penghujan.

"Jumlah volume sampah di TPA Jatibarang kurang lebih 800 ton setiap hari. Untuk kondisi normalnya hanya 600 ton. Akhir-akhir ini kan banyak pohon yang dikepras, ranting yang patah dan tumbang karena diterpa angin kencang. Jadinya truk sampahnya banyak yang mengangkut muatan dahan pohon," ujar Sapto. 

3. Sebagian patahan pohon bisa diolah jadi kompos

Angin Kencang Terjang Semarang, Volume TPA Jatibarang Naik 25 PersenTim SAR bersama relawan menyingkirkan batang pohon yang tumbang menimpa rumah warga di Beji, Petirejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, 23/11/2019. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Guna menekan volume sampah, pihaknya saat ini berupaya berkoordinasi dengan 5 pengelola tempat pengelolaan sampah terpadu di sejumlah kecamatan. Tujuannya tak lain untuk menampung sebagian ranting dan patahan pohon yang terangkut oleh truk sampah. 

Beberapa pengelola tempat sampah terpadu itu, katanya selama ini sering mengolah dahan atau ranting pohon yang patah menjadi pupuk kompos. 

"Tempat sampah terpadu di Semarang dikelola langsung oleh warga setempat. Lokasinya ada di Pedurungan Tengah, Sawah Besar dan Muktiharjo Kidul. Di sana, sampah pohon yang dikirim sering diolah lagi jadi kompos. Kalau sampah dari kotoran sungai atau selokan, kita rutin mengolah jadi bahan baku pembuatan tanggul," ujarnya. 

Baca Juga: Hati-hati! Angin Kencang 30 Km Per Jam Bakal Menerjang Jawa Tengah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya