Awal 2021, Sudah 22 Kali Gempa Bumi Guncang Jateng-DIY, Ngerasain?

Gempanya tipe dangkal jadi tidak membahayakan

Banjarnegara, IDN Times - Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat selama hingga 25 Januari 2021, terdapat 22 kali rentetan gempa bumi yang melanda wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gempa yang muncul mayoritas merupakan gempa dangkal dengan tingkat kedalaman dibawah 60 kilometer.

"Sejak tanggal 1 Januari sampai mingguan ketiga ini ada 22 kali gempa bumi. Tapi kategori gempanya termasuk dangkal karena episentrumnya berada di kedalaman dibawah 60 kilometer. Dan jumlahnya juga relatif sedikit. Ini disebabkan banyak faktor seperti terbentuknya bebatuan tua," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayogie, saat dikontak IDN Times, Senin (25/1/2021).

1. Tiga gempa berkekuatan 3-4,6 Maghnitudo muncul di Jateng DIY

Awal 2021, Sudah 22 Kali Gempa Bumi Guncang Jateng-DIY, Ngerasain?Ilustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia menuturkan dari gempa sebanyak itu, ada tiga kali getaran yang dirasakan oleh masyarakat Jateng dan DIY. Tiga gempa yang dimaksud bersumber dari Purwokerto, Pacitan dan Gunungkidul. Kekuatan gempanya berkisar antara 3,6-4,6 Magnitudo.

"Untuk jumlah gempa yang dirasakan di Jawa Tengah ada dua. Sedangkan di Yogyakarta ada satu kali gempa yang terasa oleh penduduk," ungkapnya.

Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa 5,9 Magnitudo, Getarannya Terasa di Jateng

2. Gempa dangkal tidak membahayakan masyarakat

Awal 2021, Sudah 22 Kali Gempa Bumi Guncang Jateng-DIY, Ngerasain?Petugas BMKG memeriksa alat pengukur intensitas penyinaran matahari atau Campbell Stokes (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pemicu gempa, imbuhnya, bisa juga karena adanya pergerakan sesar Pati-Baribiskendeng, sesar Muria hingga sesar Semarang I dan Semarang II.

Ia menekankan bahwa kemunculan gempa tersebut tidak terlalu membahayakan masyarakat setempat. Terlebih lagi efek getarannya juga tidak besar.

"Dari pengamatan Stasiun Geofisika, kita hanya memantau gempa mikro dengan kekuatan dibawah 5 Magnitudo. Rata-rata gak terlalu besar. Itu dipicu sesar Pati-Baribiskendeng, sesar Muria, sesar Semarang satu dan dua dan pergerakan sesar lainnya. Dan memang selama ini gak terlalu membahayakan. Kalau gempa yang sumberya di laut biasanya faktor subduksi, ada tekanan lempeng dari Benua Australia," jelasnya.

3. Stasiun Geofisika Banjarnegara bangun desiminasi gempa dan tsunami berbasis radio

Awal 2021, Sudah 22 Kali Gempa Bumi Guncang Jateng-DIY, Ngerasain?Cilacap.info

Pihaknya pun memastikan wilayah Jawa Tengah yang dilanda cuaca ekstrem selama beberapa bulan ke depan tidak akan mempengaruhi jumlah aktivitas kegempaan.

Setyoajie menyatakan saat ini memiliki 16 Early Warning Sistem (EWS) yang terpasang di sejumlah wilayah. Diluar itu, pihaknya memasang dua sirene peringatan dini tsunami di Cilacap.

Untuk memantau aktivitas kegempaan dan potensi tsunami dengan radius maksimal 1.000 kilometer, pihaknya tahun ini membangun sistem diseminasi gempa berbasis radio dengan menggandeng jaringan radio komunitas.

"Tahun ini kita pasang sistem deseminasi gempa berbasis radio untuk memperluas jaringan radio agar info-info terkait kegempaan dan potensi tsunami bisa disebarluaskan bagi masyarakat di semua daerah. Kita gandeng komunitas radio RAPI dan ORARI. Supaya informasi yang sampaikan bisa menjangkau 1.000 kilometer," bebernya.

Baca Juga: Langganan Longsor, 75 Persen Daerah di Banjarnegara Rawan Bencana

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya