Balai Vektor Salatiga: Nyamuk Wolbachia Bisa Kurangi Kasus DBD Sampai 77 Persen

Balai Vektor tegaskan nyamuk Wolbachia gak bahaya

Salatiga, IDN Times - Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga menyatakan setiap minggunya memproduksi 2 juta telur nyamuk aedes aegypti Wolbachia. Jika dikalkulasikan selama sebulan ada sebanyak 8 juta telur nyamuk Wolbachia yang dihasilkan. 

"Khusus nyamuk dari Salatiga, disebar atau diuji coba di Bandung dan Bontang," ujar Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga Akhmad Saikhu, Sabtu (2/12/2023). 

Baca Juga: Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Semarang Ditarget Selesai Tahun 2024

1. Jumlah pasien DBD yang rawat inap diklaim berkurang 86 persen

Balai Vektor Salatiga: Nyamuk Wolbachia Bisa Kurangi Kasus DBD Sampai 77 PersenSeorang petugas laboratorium Balai Besar Vektor Salatiga saat meneliti tahap pengembangbiakan nyamuk Wolbachia. (IDN Times/bt)

Lebih lanjut, ia berkata dari hasil uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia, sementara ini terdapat penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) sampai 77 persen. 

Bahkan, ia juga mengklaim jumlah pasien rawat inap di dua daerah tersebut menurun menjadi 86 persen dan jumlah fogging juga berkurang 83 persen. 

2. Nyamuk Wolbachia akan dihentikan setelah mencapai 60 persen

Balai Vektor Salatiga: Nyamuk Wolbachia Bisa Kurangi Kasus DBD Sampai 77 Persenilustrasi nyamuk Wolbachia (freepik.com/jcomp)

Nyamuk Wolbachia yang disebar, lanjutnya nantinya bisa berkembangbiak alami. Sehingga tidak merusak proses alam di pemukiman penduduk. 

"Jadi setelah nyamuk berwolbachia mencapai 60 persen, akan dihentikan. Konsepnya adalah berkembang biak secara alami, tidak merusak proses alam yang berlangsung," tambahnya. 

3. Kepala Balai Besar Vektor Salatiga: Yang dikhawatirkan bukan nyamuknya

Balai Vektor Salatiga: Nyamuk Wolbachia Bisa Kurangi Kasus DBD Sampai 77 PersenSeorang jurnalis online saat menjajal fasilitas pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di laboratorium Balai Besar Vektor Salatiga. (IDN Times/bt)

Adapun bakteri wolbachia yang dibawa nyamuk aedes aegypti juga bisa efektif menghambat virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah. 

Menurut Saikhu, yang perlu dikhawatirkan bukanlah nyamuknya. Melainkan virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. "Setelah nyamuk berwolbachia dikembangkan dan diuji coba, kasus demam berdarah bisa ditekan," ujar Saikhu. 

Selain itu, diluar Bontang dan Bandung, ia menekankan ada tiga daerah yang menjadi sasaran uji coba nyamuk Wolbachia. Antara lain Jakarta Barat, Semarang, Kupang. 

4. Warga harus tetap bersihkan sarang nyamuk

Balai Vektor Salatiga: Nyamuk Wolbachia Bisa Kurangi Kasus DBD Sampai 77 PersenTahap uji coba nyamuk Wolbachia yang dilakukan pada seekor kelinci. (IDN Times/bt)

Menurutnya, yang perlu dilakukan dalam mengembangbiakan nyamuk Wolbachia yaitu mendapat dukungan penuh dari masyarakat. 

Warga masing-masing daerah perlu diberi pemahaman secara detail mengenai manfaat dari nyamuk Wolbachia. 

"Karena inovasi ini berhasil menurunkan kasus demam berdarah secara signifikan. Tapi memang ini tidak meninggalkan cara lain seperti pemberantasan sarang nyamuk dan 3M atau menguras, menutup, mengubur tempat yang berpotensi menjadi tempat kembangbiak nyamuk," akunya. 

Baca Juga: Seperti Apa Efek Gigitan Nyamuk yang Membawa Bakteri Wolbachia?

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya