Begini Cara Pantau Kadar Air dan Nutrisi Tanaman Sawi Pakai Internet of Things

IoT rancangan Mahasiswa Unnes untuk tanaman hidroponik

Semarang, IDN Times - Sektor pertanian Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan di era millennial. Tingginya mobilitas anak muda yang bekerja di sektor formal membuat jumlah petani yang bercocok tanam di sawah semakin menyusut. 

Dengan kondisi seperti itu, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan solusi dengan memperkuat daya saing sektor pertanian yang berbasis sistem teknologi Internet of Things atau IoT. 

1. Mahasiswa Unnes buktikan nutrisi tanaman sawi bisa dipantau jarak jauh

Begini Cara Pantau Kadar Air dan Nutrisi Tanaman Sawi Pakai Internet of Thingsmanaberita.com

Seorang mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unnes, Doni Puji Laksono bersama rekan sebayanya yang bernama Defa Eza Fiqriyanto, Fahruddin, Erna Emmawati, Lintang Anugrah H.P telah menciptakan software untuk memudahkan monitoring pada lahan tanaman hidroponik. 

"Softwarenya sudah kita uji cobakan di kebun sawi, pakcoy dan selada milik mitra binaan kita. Di lokasi kebunnya dipasangi sensor yang terkoneksi dengan internet pada smartphone. Fungsinya buat memantau kadar air dan nutrisi pada tanaman tersebut," kata Doni ketika dikontak IDN Times, Selasa (23/11/2021). 

Baca Juga: Bagaimana IoT Akan Mengubah Pendidikan Dunia? Simak Faktanya

2. Dengan memakai smartphone juga bisa kontrol kadar air

Begini Cara Pantau Kadar Air dan Nutrisi Tanaman Sawi Pakai Internet of Thingspixabay.com/JESHOOTS-com

Doni mengatakan semula butuh modal Rp3--5 juta untuk membuat perangkat software. Ia terbesit merancang sistem Internet of Things karena selama ini banyak petani hidroponik yang kesulitan memonitor nutrisi terutama menyirami tanamannya setiap hari. 

Namun dengan memakai sensor, bisa memonitor menggunakan smartphone. Ia berkata dari smartphone, dirinya bisa mengontrol ketinggian air serta membuka dan menutup keran air secara otomatis. 

"Dan tanamannya juga bisa tumbuh normal seperti umumnya. Sehingga ini jadi salah satu sistem Internet of Things untuk memudahkan monitoring tanaman hidroponik. Kita yang sedang kerja dengan mobilitas tinggi masih tetap bisa memantau kondisi kebun dari jarak jauh," terangnya. 

Ia berulang kali telah mengujicoba memantau kebun sawi miliknya memakai smartphone dengan jarak dua kilometer.

"Kebunnya ada di Unnes selama ini bisa saya pantau dari rumah saya di Gunungpati. Jaraknya sekitar dua kilo," terangnya.

3. Mahasiswa Unnes sabet juara harapan 1 ajang KMI Expo Kemendikbud

Begini Cara Pantau Kadar Air dan Nutrisi Tanaman Sawi Pakai Internet of ThingsSejumlah mahasiswa Unnes saat merayakan kemenangannya di ajang KIM Expo Kemendikbud 2021. (Dok Humas Unnes)

Sistem Internet of Things tersebut berhasil menyabet Juara Harapan 1 Kategori Produksi dan Budidaya pada ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud dan Ristek).

Pada ajang tersebut ia dan teman-temannya bersaing ketat dengan 100 tim yang berasal dari kampus-kampus ternama seluruh Indonesia. 

4. Diharapkan bisa tingkatkan minat Millennial tekuni budidaya hidroponik

Begini Cara Pantau Kadar Air dan Nutrisi Tanaman Sawi Pakai Internet of ThingsIlustasi merawat tanaman indoor. (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia berharap ke depan mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk berkecimlung menjadi petani millennial.

"Jadinya dengan memakai Internet of Things paling tidak bisa mengubah stigma masyarakat dimana petani organik selama ini dianggap mahal. Kita nantinya akan fokus pada paket eduwisata dan agrowisata. Sehingga semua pelajar bisa belajar wisata kebun sekaligus mempelajari teknologi dan menguatkan pendidikan karakter," ujar Doni. 

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Saat Budidaya Tanaman Hidroponik

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya