Begini Kondisi Spesies Mangrove Pohon Jeruk di Segara Anakan Cilacap

Segara Anakan Cilacap jadi kawasan mangrove nasional

Cilacap, IDN Times - Berada di ujung selatan Jawa Tengah, Segara Anakan menjadi benteng alam bagi Kabupaten Cilacap yang berbatasan langsung dengan Perairan Samudera Hindia. Di Segara Anakan terdapat muara tiga sungai besar masing-masing Sungai Citanduy, Sungai Cibereum, Sungai Cikonde serta sungai kecil. 

Akan tetapi, dibalik keindahan pantainya, Segara Anakan dalam beberapa tahun terakhir menjadi tempat pengembangbiakan ekosistem mangrove

1. Terdapat 12.230 hektar hutan mangrove di Segara Anakan

Begini Kondisi Spesies Mangrove Pohon Jeruk di Segara Anakan CilacapPemandangan pantai Segara Anakan Cilacap yang sangat menawan. Dok BKSDA Jateng

Total ada sekitar 12.230 hektar hutan mangrove yang membentang di Segara Anakan. Tim gabungan ekosistem hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng bersama petugas resort Konservasi Wilayah Cilacap yang mengerjakan eksplorasi mangrove di sana menyebut bahwa Segara Anakan merupakan sebuah laguna. 

Di tempat tersebut, para petugas menemukan ragam spesies langka tanaman mangrove. Bahkan terdapat 49 jenis mangrove sejati dan asosiasi.

Baca Juga: Pulau Majeti, Lokasi Istana Nyi Roro Kidul dan Bunga Mistis Raja Jawa

2. Petugas gabungan dokumentasikan pengembangbiakan mangrove Segara Anakan

Begini Kondisi Spesies Mangrove Pohon Jeruk di Segara Anakan CilacapTim gabungan PEH BKSDA Jateng dan resort Cilacap saat melihat mangrove di Laguna Segara Anakan Cilacap. Dok BKSDA Jateng

Budi Ambong, Pejabat Pengendali Ekosistem Hutan Muda, BKSDA Jateng menyatakan tanamam mangrove sejati tak lain hidup di area pasang surut. Fungsinya mampu menyerap zat garam sekaligus beradaptasi mengeluarkan kelebihan zat garam melalui batang dan daunnya. 

Lain halnya dengan mangrove asosiasi yang jadi tanaman yang mampu beradaptasi dengan ekosistem pantai tidak bisa mengeluarkan kelebihan zat garam. 

"Kita selama tanggal 22-26 Februari 2021 bareng Resort Konservasi Cilacap telah berupaya melakukan eksplorasi untuk mendokumentasikan jenis mangrove yang berada di Segara Anakan. Salah satunya mangrove sejati dan mangrove asosiasi," ujar Budi kepada IDN Times, Minggu (7/3/2021). 

Budi mengungkapkan, terdapat 49 mangrove yang teridentifikasi di Laguna Segara Anakan. Meski begitu, dari 47 jenis, masih ada lima jenis di antaranya yang belum berhasil diidentifikasi. 

Lebih lanjut, menurutnya temuan mangrove di Laguna Segara Anakan menambah pengetahuan baru mengingat selama ini kabar yang beredar luas hanya disebutkan 26 jenis mangrove. 

3. Muncul spesies mangrove mirip pohon jeruk di Segara Anakan

Begini Kondisi Spesies Mangrove Pohon Jeruk di Segara Anakan CilacapRagam jenis mangrove didokumentasikan oleh tim BKSDA Jateng. Dok BKSDA Jateng

Terdapat pula beragam spesies langka, terutama mangrove Limau lelang atau Merope angulata. Mangrove limau sekilas mirip pohon jeruk. Hanya saja yang membedakan pada bentuk buahnya.

"Hutan mangrove juga memiliki fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial. Fungsi ekologisnya buat pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, sebagai habitat berbagai jenis burung. Kalau secara ekonomi manfaatnya untuk kebutuhan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan penghasil bibit," terangnya.

Laguna Segara Anakan juga jadi tempat berkembangbiaknya biota laut seperti ikan, udang, kepiting hingga burung dan reptil. Sehingga, imbuhnya, ekosistem mangrove punya peran penting untuk menunjang perikanan laut dan berkaitan langsung dengan kondisi ekonomi para nelayan. 

Baca Juga: Atasi Penurunan Muka Tanah, Walikota Semarang Fokus Tanam Mangrove

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya