Berusaha Menolong Mbah Sadar, Tim SAR Dihalangi Biawak dan Kelelawar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebumen, IDN Times - Seorang pencari lobster di Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kebumen jatuh dari atas Bukit Hud setinggi 100 meter. Mbah Sadar, nama pencari lobster tersebut, tercatat sebagai warga RT 02/RW II, Dusun Gedong, Desa Karangbolong Kecamatan Buayan, Kebumen.
1. Mbah Sadar tiba-tiba raib saat memasang perangkap lobster
Informasi dari tim SAR, Mbah Sadar diketahui terjatuh dari tebing Bukit Hud pada Minggu (7/11/2021) jam 07.10 WIB. Saat kejadian, beberapa temannya dikejutkan dengan hilangnya Mbah Sadar saat memasang perangkap lobster.
Ketika dilacak temannya, Mbah Sadar sudah tidak ada di lokasi penangkapan lobster di bawah tebing Bukit Hud. Di lokasi kejadian, teman-teman Mbah Sadar hanya menemukan sejumlah umpan lobster, putung rokok, tas, topi, alat pikat dan tali tambang yang putus.
"Karena ada indikasi korban jatuh dan kecemplung laut yang ada di bawah Bukit Hud, maka beberapa temannya melaporkan kejadiannya kepada tim SAR. Dari upaya pencarian sejak Minggu siang sampai hari ini belum bisa membuahkan hasil. Masih nihil, Mas," kata Syaiful Anwar, Humas Basarnas Cilacap ketika dikontak IDN Times, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga: Cara Gunakan Kotoran Ternak untuk Lahan Organik di Kebumen, Gak Ribet!
2. Tim SAR Cilacap menemukan Mbah Sadar di Laut Karangbolong
Ipul, sapaannya kini masih menelusuri keberadaan Mbah Sadar di perairan Karangbolong. Proses pencarian difokuskan pada titik terdekat dengan Bukit Hud.
Ia dan sejumlah personel memakai perahu boat untuk menyisir perairan Karangbolong.
"Ini saya masih berada di laut. Upaya pencarian kita lanjutkan. Kota fokuskan di titik yang dicurigai ada korban. Tapi setelah dicermati, di permukaan air laut maupun depan Goa Lawa, nyatanya belum ada tanda-tanda dari korban," akunya.
Editor’s picks
3. Personel SAR harus panjat tebing supaya sampai ke Goa Lawa
Upaya pertolongan bagi Mbah Sadar butuh nyali yang tinggi mengingat lokasi kejadian yang sangat ekstrem. Ipul bilang, tebing Bukid Hud cukup curam dan di permukaan tebing dipenuhi bebatuan karang dan berlumut.
Agar bisa sampai ke bibir Goa Lawa, personel SAR harus memakai tali tambang yang diikatkan pada badan sembari memanjat tebing untuk turun ke bukit.
4. Biawak dan kelelawar menghambat pencarian di Bukit Hud
Kepala Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengaku, upaya pencarian sejak tiga hari terakhir selalu terhalang banyaknya biawak yang berkeliaran di tebing Bukit Hud. Di samping itu kawanan kelelawar yang berterbangan juga menghambat kegiatan pencarian.
"Pencarian kita terkendala area kejadian yang terjal dan banyaknya karang, banyaknya hewan seperti kelelawar dan biawak di lokasi goa tersebut," tambahnya.
5. Lokasi pencarian di Goa Lawa cukup ekstrem
Saat ini, proses pencarian turut melibatkan berbagai personel. Mulai dari SAR Gabungan, Polsek Buayan, Koramil Buayan, BPBD Kebumen, SAR Lawet Perkasa, Kowara Kuwarasan, SAR Tunas Kelapa, Bagana, Rapi, Orari, TPKL Pasir, SAR Pasir, Gertaks, Mdmc, volunter Kebumen serta warga lokal.
"Selain akses masuk Goa Lawa sangat ekstrem, maka kita memakai tali sebagai tali safety kita pada saat kita turun, selain itu kita juga memakai tali dari atas tebing dengan perkirakan ketinggian tebing mencapai 150 meter untuk sampai di titik depan goa," jelasnya.
Baca Juga: Tergiur Lihat Ikan Gogokan, Seorang Nelayan Raib di Laut Srandil Cilacap