BNN Jateng Ungkap 475 Wanita Terlibat Peredaran Narkoba Tahun Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah menyatakan selama tahun 2023 ribuan warga terlibat peredaran narkoba.
Bahkan, jumlah perempuan yang terjerat kasus penyelundupan maupun perdagangan narkoba telah mencapai 475 orang.
"Pada 2023 ini juga demikian. Yang perempuan juga sangat memprihatinkan. Dari jumlah pelaku 602 orang, 475 orang terdiri dari napi perempuan," ujar Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Dr Agus Rohmat, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Kepala Kemenkumham Jateng Izinkan BNNP Tangkap Pegawai yang Terlibat Narkoba
1. BNN: Yang penting rehabilitasi
Ia bilang kasus perempuan yang terjerat kasus narkoba berpotensi melonjak terus-menerus karena beragam faktor. Ia mengaku sudah mendorong kepada semua instansi TNI, Polri, maupun pemerintah kabupaten/kota untuk turut memperkuat pencegahan.
Selain itu, juga dilakukan upaya penegakkan hukum lunak. Caranya, katanya dengan sosialisasi pencegahan maupun rehabilitasi.
“Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga upaya rehabilitasi," kata Agus.
2. Petakan desa yang rentan disusupi peredaran narkoba
Editor’s picks
Program yang dicanangkan seperti daerah tanggap ancaman narkoba. Juga ada pemeringkatan kerawanan narkoba masing-masing kabupaten/kota. Setiap desa sudah diberi indikator penilaian sesuai tingkat kerawanan.
"Jadi per desa itu, ada daerah yang hijau, orange, kuning, dan merah. Kategori ini sudah ada indikatornya. Kita harapkan yang merah turun ke kuning, kuning ke oranye, oranye ke hijau," terangnya.
3. BNN janji tetap miskinkan para bandar narkoba
Dari hasil koordinasi dengan Kemenkumham, Agus mendapati angka kasus narkoba selama 2021 silam sebesar 5.866 kasus atau 44 persen dari total kasus kriminal keseluruhan yaitu 13.331 kasus.
Lebih jauh lagi, Agus menekankan bahwa langkah penegakan hukum pada kasus narkoba juga dilakukan dengan memiskinkan para bandar dan kurirnya. Sedangkan untuk pemakai maupun pengguna, akan direhabilitasi.
4. Jateng peringkat keenam rawan narkoba
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang rawan peredaran narkoba. Jateng juga menempati peringkat keenam se-Indonesia.
"Jadi kami akan terus melakukan langkah-langkah, upaya-upaya, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba," paparnya.
Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba. Di BNN Pusat pun, menyelenggarakan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar).
Baca Juga: BNN-Polda Jateng Dilibatkan Deteksi Penyelundupan Narkoba di Lapas Kedungpane