BPOM Musnahkan 2.702 Butir Sisa Obat, Mayoritas Antibiotik dan Vitamin

Sisa obat jangan dibuang sembarangan

Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menemukan 2.702 butir obat berbagai macam merek. Obat sebanyak itu merupakan sisa konsumsi masyarakat yang telah kedaluwarsa. 

Baca Juga: BPOM Semarang: Fentanyl Sering Dipakai untuk Operasi, RS Harus Ekstra Hati-hati

1. Paling banyak sisa antibiotik dan obat hipertensi

BPOM Musnahkan 2.702 Butir Sisa Obat, Mayoritas Antibiotik dan Vitaminilustrasi antibiotik (unsplash.com/Roberto Sorin)

Kepala BPOM Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan ribuan sisa obat itu dikumpulkan oleh para pengelola apotek di Jawa Tengah untuk selanjutnya dihancurkan di kantornya pada hari ini, Selasa (28/11/2023). 


"Ada 2.702 item yang kita musnahkan hari ini. Kita menemukan paling banyak sisa antibiotik dan anti hipertensi dan sisa obat ini malah banyak ditemukan. Padahal sebenarnya obat ini harus dikonsumsi sampai habis," kata Lintang. 

2. Sisa obat yang dibuang sembarangan bahayakan lingkungan

BPOM Musnahkan 2.702 Butir Sisa Obat, Mayoritas Antibiotik dan VitaminKepala BPOM Semarang Lintang Purba Jaya bersama petugas BPOM menunjukkan tumpukan sisa obat. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lintang mengaku sisa obat yang sudah tidak dikonsumsi akan menjadi berbahaya bagi lingkungan jika dibuang sembarangan. Pasalnya, tak cuma obat virus Corona saja, sisa obat yang ditemukan petugasnya juga banyak yang berupa produk vitamin.


Jika sisa obat dibuang sembarangan, kata Lintang maka beresiko menimbulkan limbah yang membuat masyarakat rentan terkontaminasi. 


"Ini tidak hanya obat COVID-19 tapi ada juga sisa vitamin. Yang jadi bahaya jika sampah obat dibuang sembarangan ke tanah maka akan muncul pencemaran lingkungan. Nantinya berpotensi menimbulkan resistensi antibiotik. Bisa masuk ke dalam air yang dikonsumsi masyarakat," tuturnya. 


Bahaya lain yang ditimbulkan, menurutnya yaitu bisa disalahgunakan oleh para pengepul sampah. "Kalau ada pengepul yang nakal lalu jual sisa obat, itu dampaknya bahaya sekali," tegasnya. 

3. Apoteker diminta beri pemahaman ke masyarakat

BPOM Musnahkan 2.702 Butir Sisa Obat, Mayoritas Antibiotik dan VitaminApotek Kimia Farma Radio Dalam (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Lebih lanjut, dirinya telah mengajak Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk meningkatkan kerjasama dengan 63 apotek dan klinik agar menyediakan dropbox untuk menampung sisa obat dari masyarakat.


Para apoteker juga diminta untuk memberi pemahaman kepada konsumennya untuk merubah perilaku saat memberi obat. 


"Mereka harus menyampaikan ke konsumen kalau beli obat yang harus sesuai. Tidak perlu beli antibiotik yang tidak sesuai kebutuhan," paparnya. 

4. IAI sambut baik ajakan BPOM

BPOM Musnahkan 2.702 Butir Sisa Obat, Mayoritas Antibiotik dan VitaminIlustrasi apotek di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

I Kadek Bagiana, Wakil Ketua IAI Jateng menyatakan pihaknya telah memiliki program untuk melindungi masyarakat dari peredaran obat yang kedaluwarsa.

"Ini sudah rutin kita lakukan. Kalau masyarakat tahu apotek bisa digunakan membuang obat maka nanti jumlahnya akan semakin banyak," terangnya. 

Baca Juga: BPOM Tingkatkan 8 Loka Jadi Balai POM untuk Kawal Keamanan dan Mutu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya