BRT Trans Jateng Bakal Pakai Bus Listrik 3 Tahun Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah berancang-ancang untuk mengubah BRT Trans Jateng menggunakan bus listrik. Penerapan bus listrik pada BRT Trans berlaku tiga tahun mendatang.
Baca Juga: Resmi Beroperasi! BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri, Cek Tarifnya
1. Dishub bahas transisi EBT
Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro mengatakan, kajian penerapan energi baru terbarukan (EBT) untuk bus listrik BRT Trans Jateng terus dilakukan. Transisi penggunaan BBM fosil ke ramah lingkungan minimal membutuhkan waktu tiga tahun.
"Implementasi minimal tiga tahun ke depan harus bisa mewujudkan sistem transportasi itu. Ke depan kami harapkan mampu merubah menjadi energi listrik atau gas," kata Henggar, Senin (18/9/2023).
2. BRT Trans Jateng diuji berkala
Henggar berkata kini rutin berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas penggunaan BBM ramah lingkungan.
Termasuk menguji berkala angkutan masal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT) di Jawa Tengah selama enam bulan sekali di Balai Trans Jateng.
"Kami selalu monitor kondisi bus seperti apa karena permintaan masyarakat yang luas," sambungnya.
Editor’s picks
3. Sudah ada tujuh koridor BRT Trans Jateng
Sementara ini, katanya hasil uji emisi yang dilakukan secara berkala menunjukkan seluruh bus Trans Jateng masih layak. Total ada 112 bus yang beroperasi di tujuh koridor.
"Memang yang agak lama di ruas Bawen - Tawang usianya mau masuk enam tahun, tahun depan sudah ganti baru," akunya.
4. Akan ada tambahan koridor di Pantura Timur
Henggar menjelaskan karena antusias masyarakat yang menyambut kehadiran Trans Jateng begitu besar, pihaknya menyebut penambahan koridor baru akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ini yang kami dorong tambah koridor. Program kami tahun lalu targetnya tujuh koridor. Ini sudah kami selesaikan di rute Wonogiri-Solo," tuturnya.
Menurutnya, wilayah yang akan diprioritaskan jadi penambahan rute yaitu Pantura timur. Ia berharap, momentum Hari Perhubungan Nasional menuntut pembenahan terhadap BRT Trans Jateng.
"Inilah momentum agar transportasi lebih baik ke depannya. Sistem transportasi maju, handal yang tentunya berpihak pada masyarakat," papar Henggar.
Baca Juga: Tolong Bu Wali Kota, 4 SMA di Semarang Tidak Dilewati BRT