Budiman Sudjatmiko Dipecat PDIP, Pakar Politik: Dia Kehilangan Perannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memecat politikus Budiman Sudjatmiko bakal mempengaruhi karir politik pria kelahiran Cilacap tersebut.
Pasalnya, Budiman yang selama ini identik dengan PDIP akan sulit menaikan elektabilitas bacapres yang diusung KKIR, Prabowo Subianto di Jawa Tengah.
"Apakah bisa menggerus suara PDIP? Tidak di Jawa tengah. Saya hampir tidak yakin karena infrastruktur pemenanganan, jaringannya terlampau kuat," kata Direktur LPPI (Lembaga Penelitian Pemberdayaan Indonesia) Joko J Prihatmoko, Senin (28/8/2023).
Baca Juga: Koalisi Prabowo-Budiman Sudjatmiko Dideklarasikan Semarang, Ribuan Warga Bersorak
1. Kelompok pendukung Budiman Sudjatmiko tidak besar
Ia menjelaskan secara rasional, Budiman telah kehilangan perannya memainkan peta politik menjelang Pilpres 2024.
Karena, katanya faksi politik atau kelompok pendukung Budiman dari kalangan aktivis 98 tidak terlalu besar.
Tak cuma itu saja, langkah yang ditempuh Budiman juga berpotensi tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan perolehan suara bagi Prabowo.
"Saya kira kelompoknya gak besar kan di PDI. Nah karena itu faksinya gak mayor dia perannya gak besar. Faksi di PDI juga gak besar banget," akunya.
2. Budiman Sudjatmiko dianggap sudah kehilangan perannya
Lebih lanjut, keputusan Budiman yang memilih mendeklarasikan diri membentuk koalisi Prabowo-Budiman (Prabu) di Marina Convention Center (MCC) Semarang belum lama ini juga membuatnya telah kehilangan perannya di kancah politik nasional.
Termasuk, menurut Joko Budiman sudah kehilangan perannya di ranah legislatif. Kendati begitu, sikap politik Budiman yang memilih merapat ke kubu bacapres Prabowo juga dimungkinkan bisa mengembalikan perannya pasca didepak PDIP.
"Politik soal peran. Dari peran itu muncul akses. Kemarin Pak Budiman mendukung Pak Prabowo karena selama ini dia kehilangan peran. Cuman, sikapnya yang cenderung mendukung Pak Prabowo juga jadi usaha untuk kembalikan perannya," terang pakar politik dari Unwahas Semarang tersebut.
3. Budiman sedang berusaha naikan popularitas Prabowo Subianto
Di luar itu, ia menyoroti sikap Budiman ke depan untuk meningkatkan popularitas Prabowo Subianto di bursa Pilpres 2024. Ini bisa dilihat dari raihan suara Prabowo di Jateng yang kalah telak saat melawan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Kedua juga menaikkan popularitas Pak Budiman dalam rangka menaikkan peran. Pernyataannya jelas kemarin, bahwa dia mendukung ke depan yang terbaik adalah Prabowo," kata Joko.
Baca Juga: Resmi Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko: Saya Menerima