Cara Baru! Sineas Semarang Bikin Sitkom Sosialisasi Tera Ulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Minimnya pengetahuan masyarakat Semarang mengenai pentingnya menaati aturan tera ulang mematik ide seorang sineas lokal untuk menggarap komedi situasi atau sitkom (situational comedy).
Sitkom berjudul Mesem Stories-Memet & Semar buatan sineas, Willy Wong itu mengambil lokasi di beberapa tempat ikonik Semarang. Salah satunya di kantor UPTD Metrologi Legal Kota Semarang.
Adapun, proses syuting dan editing digarap tim WeaveLine Production yang dikomando Gabrielle Innosandy beserta Garda Ramadhan.
1. Sitkom Memet dan Semar tayang di YouTube UPTD Metrologi
Ketika beraudiensi di Kantor Disperindag Kota Semarang, Willy membawakan dua pemeran utama. Yaitu Arsenio Olaf yang tampil menjadi Memet serta Faizal Aditama yang berperan sebagai Semar.
Willy berkata, sitkomnya mulai tayang, Rabu (14/9/2022) di kanal YouTube milik UPTD Metrologi Semarang. Pembuatan sitkom Memet dan Semar menyasar kalangan millennial dan gen-z yang cenderung menyukai tayangan edukasi melalui YouTube berdasarkan sosialisasi secara konvensional.
"Sitkom Mesem Stories-Memet & Semar rencananya tayang dalam 8 episode setiap hari Rabu mulai tanggal 14 September," kata Willy kepada IDN Times.
Baca Juga: Hore! 8 Ruas Jalan dan Kawasan Wisata Kota Semarang Bebas Kabel Udara
2. Adegan sitkom menonjolkan edukasi tentang metrologi
Dalam episode awal, diceritakan kalau Memet dan Semar tidak sengaja berhenti di kantor UPTD Metrologi Legal Semarang. Tapi, tiba-tiba mereka berdebat untuk mempertanyakan apa itu metrologi.
Editor’s picks
Akhirnya, membuat mereka berkelahi dan ditengahi oleh seorang staf di UPTD Metrologi Legal Kota Semarang sambil diberi penjelasan yang sebenarnya tentang metrologi.
Dari episode tersebut, mereka berdua sok tahu tentang metrologi dan kemudian membawa pada keterlibatan lebih lanjut tentang serba-serbi metrologi legal yang meningkatkan pengalaman menjadi yang kocak, dengan hal-hal yang terkadang bodoh, dan tak terduga.
Pembuatan sitkom Memet dan Semar diinisiasi Kepala UPTD Metrologi Legal Semarang Edi Subeno. Tujuannya agar bisa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kegiatan metrologi dengan dikemas tidak kental dengan drama.
"Pemirsa tidak terkesan sedang digurui melainkan dapat larut dalam catatan yang dibawakan," ujarnya.
3. Semarang ditargetkan jadi kota tertib ukur
Menurut Nurkholis, Kepala Disperindag Kota Semarang, dengan adanya pembuat sitkom yang diunggah melalui YouTube, bisa menjadi sarana menyosialisasikan aturan ukur timbang di setiap lokasi usaha.
"Dengan harapan Semarang bisa jadi kota tertib ukur," ucap Kholis.
4. Puluhan pasar sudah dicek petugas Metrologi
Sejauh ini dari 52 pasar tradisional yang beroperasi di Semarang, baru ada 32 pasar yang telah dicek langsung oleh petugas Metrologi. Pengecekan dilakukan untuk melakukan tera ulang pada timbangan milik para pedagang pasar.
"Kita sudah keliling ke pasar-pasar. Kita ada 52 pasar tradisional. Dan 32 pasar yang sudah dilakukan tera ulang. Kita sarankan semua pedagang pasar bisa tertib ukur ya minimal melakukan tera setahun sekali. Kita juga lakukan tera ulang di area SPBU agar takarannya tidak merugikan masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Cara Sekolah Binus Semarang Pakai Konten untuk Pembelajaran Siswa