Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cuaca Ekstrem Sampai Februari, BMKG: Waspadai Angin Kecepatan 60 Km Perjam

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Kepala BNPB usai rakor penanganan banjir di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi di wilayah Jawa Tengah sampai bulan Februari 2023 nanti. Cuaca ekstrem terjadi karena dipengaruhi siklon tropis yang muncul di wilayah barat Australia. 

Dalam acara rakor antisipasi cuaca ekstrem dan penanganan banjir di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan puncak musim penghujan nantinya terjadi di bulan Januari 2023-Februari 2023.

"Kondisi cuaca yang terjadi belakangan ini dipengaruhi faktor angin dari benua Asia dan ada seruak udara dingin dari Dataran Tinggi Tibet. Selain itu, ada pengaruh dari masuknya siklon tropis dari barat Australia," terang Dwikorita, Senin (2/1/2023). 

1. Angin kencang bisa muncul dengan kecepatan 60 kilometer per jam

Ilustrasi bangunan rusak akibat angin kencang. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Dengan adanya cuaca ekstrem, Dwikorita pun menyarankan supaya masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang dalam tentang waktu bersamaan. Menurutnya angin kencang bisa muncul dengan kecepatan 36 knot atau setara dengan kecepatan 60 kilometer per jam. 

Dwikorita menekankan yang jadi perhatian bersama ialah ada kerawanan pohon tumbang di jalan raya. Pohon yang rawan tumbang, ia meminta kepada kepala daerah sebaiknya dikepras. 

"Yang patut diwaspadai adalah angin kencangnya bisa mencapai 36 knot atau 60 kilometer per jam. Ini yang perlu diwaspadai ada potensi pohon tumbang sehingga perlu dipangkas. Untuk yang rawan roboh perlu ditegakan. Karena mulai tanggal 4 Januari, 5, 6, 7, 8 masih ada hujan intensitas sedang. Jadinya, situasinya masih ada genangan di Semarang," ungkapnya. 

2. Sebagian wilayah Jateng dilanda hujan deras mulai Selasa besok

Ilustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kemudian situasi yang lebih berat diprediksi terjadi di Jawa Tengah untuk beberapa hari ke depan.

Pasalnya, menurut Dwikorita, mulai Selasa besok diperkirakan akan terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat di Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kudus, Kabupaten Sragen, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora.  

3. Brebes dan Banjarnegara langganan longsor

Foto udara petugas menggunakan ekskavator untuk mencari korban hilang dalam tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/4/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Adapun tanggal 5 Januari 2023 juga ada potensi hujan lebat terutama di Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara.

Untuk wilayah Banjarnegara, ia menegaskan merupakan lokasi langganan tanah longsor.

"Jadi hujan sedang saja bisa longsor karena tanahnya sudah jenuh. Bahkan Banjarnegara tanggal 4 sudah mulai waspada. Brebes juga ada banyak di lereng rawan longsor. Dan di tanggal 6 hujannya masih lebat di Purworejo dan Kebumen. Di sana pas saya kuliah dulu selalu jadi langganan longsor. Untuk tanggal 7 akan meluas sekali ke Pemalang," paparnya.

4. BMKG: Yang berbahaya kalau hujan, angin kencang dan rob muncul bersamaan

Ilustrasi banjir rob (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Selain hujan, pihaknya menekankan ada potensi banjir pesisir atau rob pada 8-14 Januari dan tanggal 22-24 Januari. Ia berkata situasinya akan sangat membahayakan masyarakat jika banjir rob muncul bersamaan dengan angin kencang dan hujan lebat. 

"Yang berbahaya kalau kejadiannya muncil bersamaan. Hujan lebat, angin kencang dan rob justru yang patut diwaspadai ini. Ada juga gelombang tinggi. Di wilayah Laut Jawa yang terdeteksi citra satelit warna cokelat ketinggiannya bisa sampai 4 meter. Perlu diwaspadai di pantai selatan karena bisa sampai 3 meter," ujar Dwikorita. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us