Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang Daud

Masjid Kauman salah satu bangunan ikonik di Semarang

Semarang, IDN Times - Tak banyak yang mengira bahwa Masjid Agung Kauman Semarang memiliki ciri khas tersembunyi. Walaupun pada kubahnya berbentuk ornamen khas Masjid Demak, namun ada satu simbol yang jarang diketahui orang. 

Simbol tersebut berupa lingkaran bintang Daud yang identik dengan simbol agama Yahudi

Jika dicermati, lambang bintang Daud ini terpampang jelas menjadi ornamen gerbang utama Masjid Kauman dan pintu sisi timur masjid yang menghadap ke pertokoan Jalan Kauman, Kota Semarang.

1. Ada simbol Yahudi di gerbang Masjid Kauman Semarang

Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang DaudPengurus takmir Masjid Agung Kauman Semarang menunjukkan logo bintang Daud yang identik dengan agama Yahudi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pengurus takmir Masjid Kauman Semarang, Muhaimin mengaku sejak awal berdirinya masjid memang telah terpasang lambang bintang Daud karena sang arsitek beragama Yahudi.

"Arsiteknya kan agamanya Yahudi. Jadinya dari desainnya juga menonjolkan lambang bintang Daud atau simbolnya Yahudi. Tapi bukan berarti Masjid Kauman seolah memuja Yahudi, tidak bisa diartikan begitu. Sempat ada niatan untuk menghilangkan, cuman karena ini bagian dari sejarah, maka kita lestarikan seperti bentuk aslinya," ujar Muhaimin ketika menunjukkan empat buah lingkaran bintang Daud warna hijau tua yang menempel di gerbang utama dan gerbang sisi timur Masjid Kauman, Jumat (12/8/2022). 

Baca Juga: Patuhi PPKM Darurat, Masjid Kauman Semarang Lockdown, Jemaah Dilarang Jumatan

2. GA Gambier merupakan arsitek Masjid Kauman Semarang

Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang DaudTakmir Masjid Agung Kauman Semarang saat memperlihatkan prasasti yang menempel di dinding Masjid Agung Kauman Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Muhaimin berkata, arsitek yang membangun Masjid Agung Kauman Semarang ialah Ir Gerry A Gambier. Nama Gambier juga terukir pada salah satu prasasti yang terpasang di gerbang utama masjid. 

Pada guratan prasasti bahkan berisi ucapan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Nicolas Harting. Harting yang dikenal publik sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menandatangani Perjanjian Giyanti tersebut menuliskan dalam prasasti Masjid Kauman bahwa pendirian masjid pertama kali tahun 1750.

Kemudian juga disebutkan Masjid Kauman Semarang terbakar tanggal 11 April 1880 jam setengah sembilan malam akibat dari sambaran guntur. Lalu Masjid Kauman kembali dibangun pada 1889. 

"Isi pada prasasti kira-kira seperti ini. 'Mulai dibikin betul 23 April 1889 dengan pertolongan Kanjeng Tuan Residen Semarang Raden Tumenggung Tjokrodipuro'. Jadi Raden Tjokrodipuro ini Bupati Semarang yang mengatur pendiriannya. Yang membuat masjidnya tertulis tuan enggener Gerry Gambier. Peresmian masjidnya tahun 1920 atau 14 tahun setelah masjidnya selesai dibangun. Gambier mungkin juga yang mendesain Stasiun Gambir," bebernya.

3. Masjid Kauman Semarang punya corak arsitektur perpaduan Belanda dan Melayu

Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang DaudPintu Masjid Agung Kauman Semarang yang masih orisinal. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Muhaimin menjelaskan, atas inisiatif dari GA Gambier maka Masjid Kauman Semarang dibangun dengan gaya arsitektur campuran kolonial Belanda dan Islam Melayu.

Ciri khas desainnya bisa diamati dari kuncup masjid yang bertingkat tiga. Selanjutnya desain struktur bangunannya juga memakai kayu jati dengan pilar besar berjumlah 36. 

Pilar berjumlah 36 diambil dari ayat enam dalam Alquran yang menyiratkan artian bahwa masjid yang dibangun dengan umat yang lebih kuat dari sebelumnya. 

"Maka pilar di sini masih terjaga keasliannya. Tidak pernah dipugar hanya ditambal saja. Lalu pada atap bangunannya tetap asli kayak dulu. Ditopang kayu jati besar dan besi seng yang menutupi atap bangunannya," jelasnya. 

4. Dihiasi ornamen lidah api

Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang DaudSituasi di Masjid Agung Kauman Semarang lengang selama penerapan PPKM Darurat. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pada bagian serambi masjidnya juga terpasang ornamen lidah api.

"Ornamen lidah apinya tidak orisinal lagi karena sudah diganti dengan kayu yang lebih kuat. Lalu ciri khasnya ada tiga kuncup yang maknanya Islam Iman dan Iksan. Itu sama dengan di Masjid Demak," ungkapnya. 

Baca Juga: Menguak Aktivitas Pengikut Theosofi Semarang: Perkuat Hubungan Tanpa Dogma

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya