Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 Meninggal

Dinkes masih lakukan kajian teknis dengan IDAI Jateng

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan Jawa Tengah memastikan terdapat lima anak yang telah didiagnosis mengalami gagal ginjal akut. Kelima anak tersebut berasal dari Kabupaten Banyumas dan Tegal.

1. Lima pasien gagal ginjal akut dirawat di RS Sardjito

Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 MeninggalIGD RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Kepala Dinkes Jateng, dr Yunita Dyah Suminar mengatakan, kondisi kelima anak yang mengalami gagal ginjal akut saat ini masih dirawat intensif di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. 

"Kita sudah dapat laporan dari pihak Rumah Sakit Sardjito yang merawat pasien dari Jawa Tengah. Kemudian memang kemarin dari Sardjito sebagai penanggung jawab tim medis sempat melakukan sejumlah kajian mendalam dengan IDAI Jateng. Dari laporan yang kita terima, ada lima pasien (gagal ginjal akut)," kata Yunita ketika dikontak IDN Times, Selasa (25/10/2022). 

Baca Juga: RS Kariadi Semarang Rawat 2 Anak yang Alami Radang Ginjal

2. Dua pasien berstatus warga Ngawi

Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 MeninggalInfografis jumlah gagal ginjal akut berdasarkan umur (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, ia menjelaskan dari lima anak tersebut, terdapat dua orang yang status identitasnya merupakan warga Ngawi Jawa Timur. Yang bersangkutan semula berobat di salah satu fasilitas kesehatan di Jateng sebelum dirujuk ke RSUP Sardjito. 

"Kan ternyata setelah dicek kembali tidak semua pasien asalnya dari Jawa Tengah. Ada dua asalnya dari Ngawi," jelasnya. 

3. Satu pasien sembuh dan dua meninggal dunia

Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 Meninggaldoktersehat.com

Selain itu, Yunita membenarkan bahwa ada tiga pasien anak lainnya merupakan warga Banyumas dan Tegal.

"Iya memang dari sana," terangnya. Dari tiga pasien anak, dua di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia. Sementara seorang anak telah sembuh setelah menjalani sejumlah pengobatan untuk penyakit ginjalnya di RSUP Sardjito. 

"Jadi ada tiga, satu sembuh, dua meninggal. Kita sudah terima datanya, maka nanti kita yang akan menangani. Tapi ada juga pasien anak yang mengalami gangguan gagal ginjal akut pada periode Maret kemarin," terangnya. 

4. Pemicu gagal ginjal akut masih diselidiki tim gabungan

Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 MeninggalIlustrasi penyakit gagal ginjal akut misterius. IDN Times/ istimewa

Menurut Yunita gangguan ginjal akut yang belakangan muncul merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya. Bahkan, hasil pemeriksaan tim medis, sifat penyakit tersebut sangat progresif atau sangat cepat menjalar. 

Sejauh ini, katanya Dinkes bersama IDAI dan instansi lainnya masih terus melakukan kajian medis guna mengetahui penyebab pasti dari kemunculan gangguan gagal ginjal akut.

"Dugaannya masih terus dikaji apakah itu penyakit yang karakternya langsung atau ada penyerta lainnya. Terutama apakah munculnya gangguan gagal ginjal akut akibat minum obat sirup. Karena faktanya ada pasien gagal ginjal akut tapi dia tidak minum obat itu," imbuhnya. 

5. Dinkes perkirakan pasien gagal ginjal akut bakal bertambah

Dinkes Jateng Pastikan 5 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut, 2 Meninggalinfografis sebaran kasus gagal ginjal akut (IDN Times/Aditya Pratama)

Yunita berkata BPOM kini telah merilis daftar obat-obatan yang boleh diperjualbelikan dan yang dilarang. Akan tetapi ia menegaskan penegakan aturan hanya boleh dilakukan petugas BPOM. 

"Kita masih lanjutkan risetnya agar penyebabnya benar-benar jelas. Dan kalau ditanya apakah kasusnya bisa meningkat, ya kalau belum diketahui penyebabnya tentunya pasti jumlahnya bertambah," tegasnya. 

Pihaknya pun hari ini sedang mengikuti serangkaian kegiatan ini ada sosialisasi penyaluran obat gagal ginjal akut yang didatangkan Kemenkes dari Singapura. Untuk proses tata laksana nya masih dipelajari agar pendistribusian obat gagal ginjal akut bisa tepat sasaran. 

"Hari ini kita sedang ikut acara sosialisasi tata laksana pendistribusian obat penawar gagal ginjal akut yang dikirim dari Singapura. Biar jelas aturannya dan tepat sasaran," pungkasnya. 

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Alasan Gagal Ginjal Akut Tak Jadi KLB

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya