Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Efek Angin Kencang, Pilot 4 Maskapai Batal Mendarat di Semarang

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Sejumlah pilot maskapai penerbangan membatalkan pendaratan pesawat meski sudah mendekati runway atau go around menyusul fenomena angin kencang yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah beberapa hari terakhir. Pihak AirNav Semarang mencatat para pilot yang batal mendarat berasal dari maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink dan Batik Air.

"Selama ada fenomena angin kencang, beberapa pilot pesawat memilih go around. Jumlahnya merata dari maskapai domestik karena memang fenomena angin yang datang tiba-tiba dari belakang pesawat dirasakan sangat membahayakan laju pesawat. Jadinya sesuai aturan penebangan, akhirnya harus dilakukan go around," ujar Manager Safety AirNav Semarang, Tavip Supriyatno kepada IDN Times, Selasa (15/12/2020).

1. Angin kencang dari belakang membuat laju pesawat tidak terkendali

Dok. Lion Air

Tavip menyebut bahwa angin kencang yang muncul mendadak dari bagian sayap belakang pesawat biasanya sering membuat laju pesawat yang hendak mendarat menjadi tidak terkendali.

Para pilot, ungkapnya, sering meminta bantuan kepada AirNav guna mendeteksi kecepatan angin yang berhembus pada jadwal penerbangan tertentu.

2. Pilot sering memilih pendaratan di runway yang lebih aman

Penumpang Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusumah. Dok. IDN Times/bt
Penumpang Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusumah. Dok. IDN Times/bt

Pilot yang mengetahui adanya hembusan angin yang kencang kerap memilih memindahkan lokasi pendaratan pesawatnya di titik runway 31 karena dianggap relatif aman.

"Seringnya pas tahu ada pergerakan angin dari belakang pesawat, pilot umumnya akan go around. Terus dia akan mendarat di runway 31 untuk menghindari angin dari belakang pesawat," papar Tavip.

3. Cuaca ekstrem tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan untuk rute ke Semarang

Tangga berjalan di Bandara Ahmad Yani Semarang dibersihkan petugas. Dok. Humas Bandara Ahmad Yani Semarang

Pihaknya mengungkapkan sementara ini belum ada satu pun pilot yang mengeluhkan munculnya cuaca ekstrem dan angin kencang di Semarang. Pihaknya memantau jalur penerbangan dari maupun menuju Semarang masih aman untuk aktivitas penerbangan.

Pihaknya selalu rutin melaporkan jika ada kejadian hujan dengan intensitas lebat yang berpotensi menghalangi jarak pandang pilot.

"Regulasi AirNav sekarang tidak lagi mengeluarkan NOTAM. Kita sekedar koordinasi dengan para penerbang yang sedang melakukan penerbangan menuju Semarang. Kalau ada hujan deras yang mempengaruhi jarak pandang minimal 2-5 meter di udara maupun di landasan pacu, pasti akan di-warning," tandasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us