Efek Cuaca Terik, Warga Diajak Cegah Kebakaran di Gunung Celering Jepara

Warga Donorojo dilibatkan antisipasi kebakaran hutan

Jepara, IDN Times - Kenaikan suhu udara yang terjadi di Jawa Tengah menyebabkan sejumlah masyarakat tergerak untuk menanggulangi risiko kebakaran. Termasuk yang dilakukan warga yang tinggal di lereng Gunung Celering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara dengan menggiatkan kegiatan pembuatan sekat di tapal batas pegunungan tersebut.

1. KPHK Pati Barat gencarkan pembersihan tapal batas di Gunung Celering

Efek Cuaca Terik, Warga Diajak Cegah Kebakaran di Gunung Celering JeparaPembersihan tapal batas Cagar Alam Gunung Celering Jepara. (Dok KPHK Pati Barat)

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHK) Pati Barat wilayah BKSDA Jawa Tengah, Budi Ambong mengatakan upaya penanggulangan kebakaran di area hutan Gunung Celering perlu dilakukan lantaran saat ini suhu udara terasa panas dan kering.

"Kita sedang upayakan melakukan pembersihan tapal batas untuk mempertegas batas kawasan cagar alam Gunung Celering dengan kawasan hak milik masyarakat," kata Ambong kepada IDN Times, Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Waspadai Katak Pohon Penjaga Gunung Celering Jepara, Air Kencingnya Bikin Iritasi

2. Ada pembuatan sekat bakar di cagar alam Gunung Celering

Efek Cuaca Terik, Warga Diajak Cegah Kebakaran di Gunung Celering JeparaSejumlah petugas giat olahraga lari naik turun Gunung Celering Jepara. (Dok KPHK Pati Barat)

Ia bersama sejumlah masyarakat setempat yang dibantu polisi hutan dan para relawan sejak beberapa hari terakhir getol membersihkan semak-semak yang gampang terbakar.

Selain itu, personelnya juga mengepras semak untuk dibuat sekat bakar dengan cara mengumpulkan serasah. Kemudian membakarnya pada sepanjang batas kawasan cagar alam Gunung Celering.

Lokasi yang terdapat papan atau rambu peringatan juga dibersihkan guna mempertegas tempat konservasi cagar alam Celering. 

"Kita juga istirahat di sana sambil membahas konsolidasi internal dengan tim KPHK Pati Barat bersama MMP/MPA Desa Celering. Secara keseluruhan, kita melibatkan semua unsur warga Desa Ujung Watu dan aparat polhut," ungkapnya.

3. Jumlah pembalak liar berkurang drastis

Efek Cuaca Terik, Warga Diajak Cegah Kebakaran di Gunung Celering JeparaIlustrasi. Polisi berjalan melintasi lokasi pembalakan liar di hutan Pegunungan Seulawah, Pemukiman Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (26/9/2020). ANTARA FOTO/Ampelsa

Pihaknya pun mengaku bersyukur dengan kondisi saat ini bahwa aksi pembalakan liar di cagar alam Celering mulai berkurang. 

"Kalau di kawasan KPHK sudah jarang, mas. Mungkin di kawasan lain, kurang paham datanya. Tapi kita sementara ini masih fokus antisipasi kemarau dan suhu yang kering," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan di bulan ini memang cuacanya terasa panas karena wilayah Jawa Tengah mengalami gangguan cuaca berupa munculnya siklon tropis kompasu dan siklon tropis namtheun. 

"Siklon ini terjadi di belahan bumi utara. Terdeteksinya di dekat Flipina dan selatan Pulau Papua," ujar Winda Ratri, seorang Prakirawan Cuaca di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang.

Kemunculan dua siklon tropis tersebut menyebabkan perubahan pola angin yang signifikan di belahan bumi utara dan selatan. Selain itu, masa udara yang tertarik ke area siklon juga membuat perubahan angin yang bertiup dari tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah.

Tak cuma itu saja, cuaca panas juga disebabkan tutupan awan di langit yang menipis. Karena tutupan awannya menipis membuat radiasi matahari ke bumi menjadi maksimal.

Baca Juga: 7 Potret Latihan Pemadaman Api di Gunung Celering Jepara

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya