Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024

Musim kemarau dibarengi dengan suhu udara yang panas

Semarang, IDN Times - Kemarau berkepanjangan diperkirakan melanda wilayah Jawa Tengah sampai Februari 2024 mendatang.

Pihak Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan adanya kemarau panjang dipengaruhi dampak siklus El Nino yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia termasuk kawasan perairan Indonesia. 

1. Efek El Nino masih terjadi sampai sekarang

Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan sikon tropis Paddy yang berada di Samudera Hindia melalui citra satelit Himawari di BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021) (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Riska Maulida, seorang analis cuaca di Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengungkapkan, El Nino yang memunculkan suhu panas di daratan secara otomatis membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering. 

"Faktor suhu panas karena efek El Nino masih berlangsung sampai sekarang karena hembusan angin timuran juga masih ada. Sesuai analisa dari kami, untuk musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang sampai bulan Februari 2024 atau berlangsung selama lima bulan," ujar Riska kepada IDN Times, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Waduh! Harga Beras di Semarang Makin Tak Terkendali, Sekilo Tembus Rp16 Ribu

2. Suhu udara kisaran 25--34 derajat Celcius

Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024Instagram/@makassariinfo

Lebih lanjut lagi, Riska menjelaskan untuk secara umum, cuaca wilayah Jawa Tengah termasuk Semarang cenderung cerah dan berawan. 

Riska mengaku selama seminggu ke depan temperatur udara wilayah Semarang rata-rata berkisar antara 25--34 derajat Celcius dengan angka kelembapan udaranya sekitar 35--80 persen. 

"Untuk arah angin yang bertiup barat laut dan tenggara berkecepatan 3-25 kilometer per jam. BMKG memperkirakan suhu udara panas karena El Nino masih berlangsung sampai Februari 2024. Sehingga puncak musim penghujannya akan terjadi Januari atau Februari 2024 mendatang," jelasnya. 

3. Musim hujan mengalami kemunduran

Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Dirinya pun mengatakan musim penghujan tahun ini dipastikan mengalami kemunduran dari jadwal semula. Ia menyarankan kepada para petani supaya rutin memperbaharui informasi perkembangan cuaca dari BMKG saban hari. 

Update cuaca, katanya, juga harus dicermati khususnya untuk merancang jadwal masa tanam padi tahap pertama tahun ini. 

"Datangnya musim hujan mengalami kemunduran. Karena siklusnya El Nino agak lama. Bagi para petani sebaiknya selalu mengikuti informasi cuaca seperti kapan jadwalnya masuk musim penghujan. Karena kemaraunya memang lama. Jadi tetap pantau informasi cuaca dari BMKG," ungkapnya. 

4. Sebanyak 58 persen wilayah Jateng masuk kekeringan ekstrem

Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Terpisah, Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang mengemukakan bahwa berdasarkan analisis curah hujan dasarian I bulan September 2023, terdapat 58 persen kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk kategori kekeringan ekstrem. 

Tak cuma itu saja, ada juga 27 persen kabupaten/kota telah masuk kekeringan sangat panjang karena tidak diguyur hujan selama 31--60 hari. 

Di wilayah Purworejo, tidak diguyur hujan selama 6--10 hari. Sedangkan di beberapa titik Kabupaten Brebes, Kebumen, Pekalongan, Batang, Jepara, Pati dan Rembang juga termasuk kriteria 1--5 hari tanpa hujan.

"Seluruh wilayah Jateng termasuk kriteria rendah atau 0-50 milimeter per dasarian. Dan pada dasarian kedua bulan September peluang curah hujannya sangat rendah atau dibawah 50 milimeter per dasarian," kata Sukasno, Kepala Stasiun BMKG Klimatologi Semarang. 

5. Ada daerah yang tidak hujan selama 121 hari

Efek El Nino, Jateng Dilanda Kemarau Panjang Sampai Februari 2024IDN Times/Daruwaskita

Adapun sejumlah daerah yang tidak diguyur hujan selama 121 hari yaitu Ngemplak, Klego Boyolali, Jumapolo Karanganyar, Pesan Klaten, Sidoharjo, Banyubiru Kabupaten Semarang, Masaran, Karanganyar, Kalijambe Sragen, Tawangsari, Baki Sukoharjo. 

Lalu ada daerah yang tidak diguyur hujan selama 120 hari meliputi daerah Klaten Utara, Bringin Kabupaten Semarang, Kartasuro Sukoharjo. Kemudian hari tanpa hujan 105 hari yaitu Sidodadi, Kec Masaran, Kabupaten Sragen. 

Baca Juga: Kemarau Bakal Lebih Parah, El Nino Bikin Suhu Udara Jateng Mendidih

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya