Efek Kebakaran Gunung Slamet, 5 Jenis Tanaman Ini Ludes Dilalap Api

Kerugiannya Rp7,5 juta per hektare

Purbalingga, IDN Times – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menyatakan hutan seluas 14,3 hektare di lereng Gunung Slamet ludes terbakar selama sepekan terakhir. 

Titik kebakaran paling parah terjadi pada Jumat pekan lalu, hingga memaksa ratusan orang berjibaku memadamkan kobaran api.

1. Ada pinus, puspa hingga pakis yang ludes diterjang api

Efek Kebakaran Gunung Slamet, 5 Jenis Tanaman Ini Ludes Dilalap ApiPixabay/Hans

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Moh Soni mengungkapkan, kebakaran yang melanda Gunung Slamet telah menghanguskan tanaman pinus, pakis, puspa, nagasari, kaliandra serta banyak semak belukar. 

"Dari kajian dengan Perhutani, kita sudah menyepakati bahwa total kerugiannya dari imbas kebakaran di Gunung Slamet hingga Jumat (13/9) kemarin, yang terbakar seluas 14,3 hektare. Nilai kerugiannya setiap hektare ada sebesar Rp7,5 juta. Kebanyakan vegetasi yang ludes itu ya pinus, pakis, nagasari, kaliandra dan puspa," ujar Soni kepada IDN Times, Rabu (18/9).

Baca Juga: Antisipasi Erupsi Gunung Slamet, Puluhan Jalur Evakuasi Diperbaiki

2. Ratusan orang memadamkan api dengan cara manual

Efek Kebakaran Gunung Slamet, 5 Jenis Tanaman Ini Ludes Dilalap ApiIDN Times/Istimewa

Ia menyatakan titik api yang muncul berada di Desa Kutabawa dan Serang. 

Soni mengaku terdapat 570 orang yang dikerahkan untuk menjinakan si jago merah dengan menggunakan alat-alat manual. Ratusan orang itu terdiri dari unsur gabungan BPBD, SAR, Tagana, PMI, PRC, Orari, TNI/Polri dan 150 masyarakat di dua desa tersebut.

"Kita pakai sabit, cangkul dan ranting pohon dan membuat karas melingkar di titik api. Caranya dengan membabati rumput yang ada di situ dengan lebar 5-7 meter, lalu kita gali ke dalam tanah. Supaya apinya tidak merembet ke lokasi lainnya," terangnya.

3. Masih ada satu kepulan asap di Kutabawa

Efek Kebakaran Gunung Slamet, 5 Jenis Tanaman Ini Ludes Dilalap ApiANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Untuk hari ini, pihaknya masih mendapati satu titik kepulan asap di jalur petak 8, di atas Bambangan. Kepulan asapnya terpantau selama sejak sejak 06.00-07.00 WIB pagi ini.

"Lokasinya di Kutabawa. Kita nanti siang akan naik ke sana buat mengecek kondisinya bersama tim SAR" terangnya.

Ia mengatakan, kejadian kebakaran yang terus berulang membuatnya meningkatkan kewaspadaan. Dirinya mengimbau kepada para pendaki untuk mematikan putung rokok sebelum melanjutkan aktivitas pendakian.

"Kalau yang membakar sampah kita minta untuk memadamkan sisa pembakaran sampai tandas," pungkasnya.

Baca Juga: Kebakaran Gunung Slamet, Warga Gunakan Ranting Basah Padamkan Api

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya