Efek Rossby Ekuatorial, Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Jateng 3 Hari

Waspada hujan es dan banjir

Semarang, IDN Times - Dua fenomena sekaligus bakal melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah pada akhir bulan ini. Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang mencatat saat ini telah muncul Rossby Ekuatorial dan Madden Jullian Oscillation yang telah memicu naiknya masa udara basah sehingga mengakibatkan curah hujan dengan intensitas lebat bakal mengguyur selama tiga hari ke depan.

1. Hujan lebat ditambah petir dan angin kencang melanda pada 27-29 September

Efek Rossby Ekuatorial, Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Jateng 3 HariDesa Slatri Brebes sempat diterpa hujan dan angin kencang Minggu sore. Dok Perangkat Desa Slatri Brebes

Achadi Subarkah Raharjo, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ahmad Yani Semarang mengungkapkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang bakal melanda puluhan kabupaten/kota.

"Kita prediksikan dalam periode tiga hari ke depan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai kilatan atau petir dan angin kencang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah mulai tanggal 27 September sampa 29 September," terangnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (28/9/2020).

Baca Juga: Matahari Bergerak ke Utara, Waspada Angin Kencang Terjadi di Jateng

2. Puluhan daerah dilanda hujan lebat

Efek Rossby Ekuatorial, Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Jateng 3 HariPetugas BMKG memeriksa alat pengukur intensitas penyinaran matahari atau Campbell Stokes (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Daerah yang diterjang hujan lebat pada 27 September yaitu di Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Banyumas, Majenang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang bagian selatan, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Blora, Pati, Grobogan.

Kemudian di tanggal 28 September atau hari ini, hujan lebat juga bakal muncul di Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Banyumas, Jepara, Kudus, Blora dan sekitarnya. Yang terakhir tanggal 29 September, hujan lebat menghantam Banyumas, Cilacap,Kebumen, Purbalingga dan sekitarnya.

3. Rossby Ekuatorial memunculkan konvektifitas udara di atmosfer

Efek Rossby Ekuatorial, Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Jateng 3 HariPixabay

Lebih jauh, pihaknya menjelaskan fenomena gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial merupakan fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat kemudian melewati wilayah Indonesia. 

Di sisi lain, Madden Jullian Oscillation merupakan fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia.

"Pergerakan dua fenomena itu saat ini membuat massa udara basah meningkat sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan dalam beberapa hari ke depan. Kondisinya diperkuat anomali hangat suhu muka laut di perairan Indonesia, maka terbentuklah daerah perlambatan dan pertemuan angin  yang memanjang di Pesisir Barat Sumatera, Selat Karimata, sebagian Pulau Jawa, Selat Makassar dan Laut Banda," jelasnya.

4. Waspadai longsor, hujan es dan banjir bandang

Efek Rossby Ekuatorial, Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Jateng 3 HariStatus WA warga Slatri Brebes menunjukan butiran hujan es. Dok Perangkat Desa Slatri Brebes

Pihaknya mengimbau agar warga Jateng tetap berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. 

"Saat ini juga ada peluang puting beliung, angin kencang, hujan lebat disertai petiir dan hujan es, lalu berdampak terhadap banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Situasinya dapat berubah sewaktu-waktu. Karenanya kita tetap memonitor perkembangannya," katanya.

Terpisah, Kasi Kesejahteraan Kantor Desa Slatri Sarangan, Brebes, Heri Purwanto mengaku di wilayahnya sempat dilanda hujan es pada Minggu sore kemarin setelah sebelumnya diguyur hujan lebat disertai angin kencang.

"Hari Minggu sore kemarin di Desa Slatri awalnya cuma hujan bercampur angin. Setelah selesai hujan ternyata ada suara di genteng. Pas dicek keluar ada batu-batu es kecil berjatuhan sekitar 10 menit," paparnya. 

Baca Juga: Waspada Hujan Es! 12 Daerah di Jateng Masuki Penghujan pada Oktober

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya