Matahari Bergerak ke Utara, Waspada Angin Kencang Terjadi di Jateng

Kecepatan angin tergolong normal

Semarang, IDN Times - Sejumlah wilayah Jawa Tengah dilanda angin kencang menyusul adanya perubahan posisi gerak matahari yang telah berada di belahan bumi bagian utara.

1. Perbedaaan tekanan di belahan bumi memicu angin kencang

Matahari Bergerak ke Utara, Waspada Angin Kencang Terjadi di JatengFoto udara suasana ruang kelas atapnya runtuh di SD N 1 Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/1). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Menurut Kasi Observasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, pergeseran posisi matahari tersebut telah menyebabkan munculnya tekanan angin yang lebih rendah ketimbang di wilayah selatan bumi. 

"Efeknya kecepatan anginnya banyak yang mengarah ke Benua Asia. Perbedaaan tekanan di belahan bumi itulah yang membuat kecepatan angin menjadi lebih tinggi," kata Yoga kepada IDN Times, Jumat (21/8/2020). 

Baca Juga: BMKG Rilis Peringatan Dini Potensi Hujan Plus Angin Kencang dan Kilat

2. Jateng diterjang angin kencang. Terutama di Semarang, Tegal, Solo dan Cilacap

Matahari Bergerak ke Utara, Waspada Angin Kencang Terjadi di JatengIlustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Dari analisa yang dilakukan pihaknya, terdapat perbedaan tekanan angin tinggi di Australia (1020 mb) dan daerah tekanan rendah di Benua Asia (992 mb).

Di Jateng, katanya terdapat angin kencang dengan kecepatan bervariasi. Di Kabupaten Cilacap, angin kencang mencapai 11 knots atau sekitar 19 kilometer per jam, wilayah Tegal juga dilanda angin kencang 11 knots atau setara 19 kilometer per jam, Kota Semarang 13 knots atau 23.4 kilometer per jam serta Solo ada angin kencang berkecepatan 16 knots atau 28.8 kilometer per jam.

Ia mengungkapkan kini di wilayah pesisir Jateng telah muncul gangguan lokal berupa datangnya angin dataran yang bersamaan dengan angin laut. "Gangguan lokal ini membuat di area bandara terlihat bentuk belokan angin. Tapi kecepatannya masih wajar," terangnya.

3. Warga Jateng diminta waspadai kemunculan lesus dan kebakaran hutan

Matahari Bergerak ke Utara, Waspada Angin Kencang Terjadi di JatengPohon tumbang di Palembang (IDN Times/Istimewa)

Ia menegaskan angin kencang yang terjadi saat ini tidak tergolong ekstrem. Perbedaan tekanan angin kerap terjadi bila matahari bergeser ke sisi utara bumi.

"Kalau kategori ekstrem kecepatan anginnya diatas 25-40 knot. Jadinya, ini situasi yang normal, sering terjadi," ujar Yoga.

Ia mengimbau kepada warga Jateng untuk mewaspadai situasi tersebut. Terdapat pula potensi kejadian ekstrem selama kemarau. Mulai dari kekeringan, kebakaran lahan dan hutan serta potensi cuaca ekstrem lokal seperti angin kencang atau lesus, temperatur ekstrem.

"Kondisi penerimaan pemanasan matahari yang kuat atau berbeda dari wilayah lainnya dapat memicu timbulnya pusaran angin macam lesus atau dust devil," bebernya.

Baca Juga: Kemarau Mulai Mei, Waspada Hujan Es dan Puting Beliung di Jawa Tengah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya