Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang Dugderan

Gamelan Kanjengan juga disebut Gamelan Pakurmatan

Semarang, IDN Times - Suasana hening terasa di ruangan konservasi Museum Ronggowarsito, Semarang. Beberapa siswa SMK Negeri 8 Semarang terlihat sibuk membantu mencuci seperangkat gamelan.

Mula-mula, ada beberapa kenong dan demung dibawa ke tempat pencucian. Bersama sejumlah petugas museum, mereka cekatan membasuh satu persatu kenong dan demung. Cairan yang dipakai untuk mencuci dipilih dari bahan-bahan khusus. 

Setelah dicuci, seorang petugas tampak mengerjakan proses pembilasan. Proses itu dilakukan berulang-ulang sampai permukaannya bersih dari kotoran dan korosi. 

"Kenong dan demung dicuci pakai cairan hasil penyulingan atau biasa disebut aquades. Biar bersih, setiap bagiannya juga disikat kemudian dicuci lagi sampai bersih. Habis itu, baru dilakukan pengeringan dengan dibalur pakai cairan pelapis atau coating," kata Pamong Budaya Ahli Muda di Museum Ronggowarsito, Laila Nurhayati Dewi ketika berbincang dengan IDN Times, Rabu (30/3/2022). 

1. Gamelan Kanjengan dibersihkan menjelang Dugderan

Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang DugderanSatu set kenong dan demung Gamelan Kanjengan yang menjalani proses pencucian di Museum Ronggowarsito Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto)

Selama proses pencucian kenong dan demung, menurut Laila, para petugas konservator dan siswa SMK 8 harus mengerjakannya dengan ekstra hati-hati. Sebab, kenong maupun demung tersebut merupakan bagian inti dari seperangkat Gamelan Kanjengan.

Laila mengungkapkan, proses pencucian Gamelan Kanjengan rutin dikerjakan setahun sekali. Tapi, di tahun ini pencucian Gamelan Kanjengan terbilang istimewa karena dilakukan tepat sehari menjelang acara Dugderan. Sesuai jadwalnya, Dugderan akan digelar oleh Pemkot Semarang pada Kamis besok (31/3/2022).

"Yang dicuci ada tiga kenong dan tiga demung. Perangkat gamelan ini koleksinya Masjid Kauman Semarang. Kita dapat orderan khusus dari Pemkot untuk membersihkan satu set Gamelan Kanjengan sebelum acara Dugderan dimulai," ungkapnya. 

Baca Juga: 2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom Balon

2. Gamelan Kanjengan merupakan warisan Bupati Semarang pertama

Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang DugderanProses pembersihan korosi pada bagian kenong Gamelan Kanjengan di Museum Ronggowarsito Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Laila berkata, Gamelan Kanjengan merupakan peninggalan dari Bupati Semarang pertama. Sang Bupati yang dimaksud Laila adalah Ki Ageng Pandanaran alias Sunan Pandanaran. 

Secara historis, Ki Ageng Pandanaran diangkat menjadi Bupati Semarang pertama oleh Sultan Demak Bintara. Laila mengaku Gamelan Kanjengan telah berusia ratusan tahun. 

"Gamelan Kanjengan juga terkenal dengan sebutan Gamelan Pakurmatan. Dibuat sejak tahun 1800 silam. Makanya kita gak bisa sembarangan membersihkannya. Perlu perlakuan khusus supaya keasliannya tetap terjaga," urainya. 

3. Ada dua set gambang berbentuk kepala anjing

Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang DugderanLaila Nurhayati Dewi menunjukan kepala anjing Poo yang menghiasi perangkat alat musik gambang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selain itu, perangkat Gamelan Kanjengan lainnya yang dibersihkan yaitu dua set gambang, sebuah rebab dan wadah kenong. Semua perangkat itu ditaruh di lantai dua museum untuk dibersihkan memakai alat khusus. 

Ketika IDN Times melihat ke lantai dua, memang terdapat dua gambang yang ditaruh di samping tangga. Hiasan gambangnya cukup unik. Pada ujung gambang terpasang hiasan dua kepala anjing Poo. Posisi kepalanya saling menoleh berlawanan. 

Laila menjelaskan hiasan kepala anjing Poo menggambarkan hewan akulturasi Buddha.

"Pada kepalanya ada rambut yang bentuknya keriting. Gamelan Kanjengan tergolong alat musik yang unik. Karena ada perpaduan budaya Islam, Buddha, China. Pada bagian rebabnya misalnya, ada hiasan naga yang melingkari gagangnya," ungkapnya. 

4. Gamelan Kanjengan jadi alat musik menyambut tamu kehormatan

Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang DugderanSatu set kenong dan demung dari Gamelan Kanjengan di Museum Ronggowarsito Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Gamelan Kanjengan sendiri menjadi salah satu barang kuno yang sangat sakral bagi warga Semarang. Saat Bupati Semarang pertama Ki Ageng Pandanaran masih berkuasa, Gamelan Kanjengan kerap dipakai untuk menyambut tamu-tamu kehormatan. 

Laila menyampaikan Gamelan Kanjengan dimainkan untuk mengiringi tembang Jawa macam macapat, sinom dhandangula, kinanti dan sejenisnya. 

5. Gamelan Kanjengan rutin disimpan di Balai Kota Semarang

Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang DugderanGaleri Wisata

Sementara itu, Pengurus Takmir Masjid Agung Kauman Semarang, Muhaimin kepada IDN Times menyampaikan, Gamelan Kanjengan menjadi aset penting bagi Kota Semarang mengingat benda itulah peninggalan dari Bupati Semarang pertama. 

"Iya Gamelan Kanjengan dulunya milik Bupati Semarang pertama. Jadi kita musti tetap nguri-nguri budaya leluhur. Setelah dibersihkan, gamelannya selalu disimpan di Balai Kota Semarang," terangnya. 

Baca Juga: Semarang Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya