Gunakan X-Ray Selidiki Sebab Kematian Macan Tutul di Pegunungan Muria

Ada dugaan tewas karena ditembak

Semarang, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah memeriksa lambung macan tutul Jawa berusia 1,5 tahun yang ditemukan mati di lereng Gunung Muria, Pati. Seperti diketahui bila hewan buas tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Dukuh Beji RT 03/RW II Desa Plukaran, Kecamatan Gembong Pati pada Minggu siang (12/1).

Baca Juga: BKSDA: Macan Tutul yang Mati di Gunung Muria Kondisi Anusnya Berdarah

1. Lambung macan tutul diperiksa petugas gabungan

Gunakan X-Ray Selidiki Sebab Kematian Macan Tutul di Pegunungan MuriaPetugas memeriksa kondisi macan tutul yang mati di Gunung Muria. Dok Humas BKSDA Jateng

Kepala BKSDA Jateng, Darmanto mengatakan, pemeriksaan lambung macan tutul itu dilakukan oleh tim gabungan bersama seorang dokter hewan dari Semarang Zoo alias Bonbin Mangkang yang bernama Hendrik.

"Bangkai satwa itu sampai ke Semarang pukul 23.30 malam langsung dibawa ke Bonbin Mangkang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (16/1).

Baca Juga: BKSDA: Macan Tutul yang Mati di Gunung Muria Kondisi Anusnya Berdarah

2. Dipastikan tak ada proyektil yang bersarang di tubuh macan tutul

Gunakan X-Ray Selidiki Sebab Kematian Macan Tutul di Pegunungan Muria

Lalu, menurutnya pemeriksaan lanjutan masih dilakukan di Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Surabaya.

Lebih jauh, pihaknya juga memeriksa seluruh tubuh macan tutul tersebut menggunakan sinar X-ray. "Lokasi pemeriksaan X-ray di Griya Klinik Satwa Lestari Semarang. Nah untuk yang satu ini, kita juga tidak menemukan satu pun proyektil peluru yang bersarang di tubuh macan yang diperkirakan berusia 1,5 tahun tersebut," terangnya.

Baca Juga: Viral! Anak Macan Tutul Ditemukan Mati di Belakang Rumah Warga di Pati

3. Kepala BKSDA Jateng: Kita tunggu hasil pemeriksaan di Unair

Gunakan X-Ray Selidiki Sebab Kematian Macan Tutul di Pegunungan MuriaWikimedia.commons

Dari penanganan yang sama, pihaknya juga tidak mendapati adanya luka sayatan maupun goresan benda asing di tubuh macan tutul. Semua bentuk fisik binatang itu, ia menjelaskan tetap utuh dan tidak terjadi perubahan struktur tulang.

"Selanjutnya untuk mengetahui penyebab sebenarnya macan tutul itu mati, kita masih tunggu hasil uji laboratorium dari FKH Unair," pungkasnya.

Baca Juga: Masih Ada 13 Macan Tutul Ditemukan di Gunung Muria

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya