Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap Teriak

Pedagang beras Pasar Dargo soroti sikap pemerintah

Semarang, IDN TimesHarga beras di pusat perdagangan beras Pasar Dargo Semarang per hari ini, Kamis (29/2/2024), mengalami penurunan bervariasi. Para pedagang menyatakan turunnya harga beras sudah terjadi sejak sepekan terakhir yaitu sekitar Rp200-Rp500 per kilogram. 

"Kalau di tempat saya turunnya Rp500 per kilogram. Tapi gak semuanya turun," kata Satya, pedagang beras di toko pojok Pasar Dargo Semarang kepada IDN Times.

Baca Juga: Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah Jateng

1. Harga emang turun tapi pembeli tetap teriak

Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap TeriakStok dan harga beras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung hingga pengujung Februari 2024. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Satya bilang dirinya mendapat pasokan beras beragam jenis dari sentra penggilingan padi di Jawa Timur. Lalu sebagian lagi diperoleh dari wilayah Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang. "Itu yang bagus barang dari Rembang. Merek premiumnya masih bagus," tambahnya. 

Turunnya harga beras terjadi untuk jenis beras umbuk yaitu menjadi Rp14 ribuan. Harga beras C4 juga turun menjadi Rp14 ribu. Sedangkan beras premium harganya turun menjadi Rp15 ribuan. 

"Harganya emang turun. Tapi gak ngaruh sama sekali. Pembeli masih teriak kok. Semua pelanggan pada teriak karena pada kenyataannya mereka gak bisa atur HPP-nya. Dia mau jual kembali ndak kuat," kata Satya. 

2. Warga gak sanggup ikuti harga beras di pasaran

Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap TeriakIlustrasi pedagang beras (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dirinya pun menegaskan walaupun harga beras hari ini turun tetapi daya beli masyarakat tidak berubah karena tetap kesulitan membeli beras dengan harga murah. 

Terlebih lagi bagi warga yang tinggal di perkampungan, menurutnya mereka tidak siap mengikuti harga beras di pasaran. Karena daya belinya yang lemah. Uang penghasilan yang diterima warga tidak mencukupi untuk membeli beras dengan harga yang masih dianggap mahal. 

"Kalau orang kampung ikuti harga pasaran gak mau. Mereka maunya yang murah. Mereka pasti bilangnya kuatnya segini dapatnya berapa. Tidak bisa dipungkiri kenyataan kayak gitu," tuturnya. 

3. Pedagang minta pemerintah turunkan harga beras di angka Rp12.500

Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap TeriakOperasi pasar beras murah SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Satya mengaku tak bisa berbuat banyak atas kebijakan yang ditempuh pemerintah pusat. Fluktuasi harga beras hanya bisa ia ikuti saban hari. 

Lebih lanjut, ia mengusulkan ke pemerintah sebaiknya menjaga harga beras dengan berpatokan pada satu angka yang pasti. 

Disarankan kepada pemerintah untuk menurunkan harga beras kualitas biasa pada angka Rp12.500-Rp13 ribu per kilogram, beras medium di atas Rp13 ribu. Dan beras premium diharapkan bisa dijual Rp15 ribu. 

"Kalau saran saya sih mending kalau bisa kisaran Rp13 ribu, alau bisa turun sampai Rp12,500 atau menuju Rp13 ribu buat yang beras biasa. Yang medium Rp13 ribu ke atas kalau premium yang Rp15 ribu gak masalah," tuturnya. 

4. Harga beras turun sepekan terakhir

Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap TeriakSeorang buruh panggul saat berada di gudang beras toko Rajawali Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ratna, penjaga toko beras Rajawali di Pasar Dargo mengakui harga beras sudah berangsur turun sejak sepekan terakhir. Turunnya harga beras pada harga Rp200 pernah kilogram. 

"Sudah turun sejak minggu kemarin. Turunnya dikit-dikit. Ya kurang lebih Rp200. Ini mungkin karena efek Pemilu atau apa saya kurang tahu," kata Ratna. 

5. Yang beli malah sepi

Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap TeriakStok dan harga beras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung hingga pengujung Februari 2024. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Di tokonya kerap mendapat pasokan 7 kuintal beras per minggunya. Pasokan beras diperoleh dari Nganjuk dan wilayah lain di Jatim. 

Namun turunnya harga beras justru membuat pembelinya sepi. Berbeda saat kondisi beras yang mahal beberapa minggu lalu yang mana banyak pembeli berdatangan untuk memborong beras berkarung-karung. 

"Sekarang yang beli malah sepi. Palingan takut rugi kalau berasnya kan turun harga. Pas harga naik kemarin malah penjualannya meningkat," akunya. 

Baca Juga: Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional Jateng

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya