Harga Beras Makin Mahal, Bulog Jateng Janji Keluarkan Stok di Gudang

Harga mulai normal habis panen

Semarang, IDN Times - Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah mengklaim akan berusaha mengendalikan harga beras di pasaran dengan mengeluarkan stok yang tersimpan di dalam gudangnya.

Baca Juga: Terdesak Ekonomi, Wanita Muda asal Banyumanik Semarang Jadi Kurir Sabu

1. Bulog keluarkan stok sesuai kebutuhan

Harga Beras Makin Mahal, Bulog Jateng Janji Keluarkan Stok di GudangANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun mengatakan pihaknya akan berusaha menjaga ketahanan pangan dengan mengeluarkan stok beras secara berkala. 

Meski tidak menyebutkan secara rinci, akan tetapi pihaknya akan mengeluarkan stok beras sesuai kebutuhan masyarakat masing-masing daerah. 

"Biasanya untuk menjaga ketahanan, Bulog akan mengeluarkan stoknya untuk jaga stabilisasi harganya. Ini akan kita keluarkan sesuai kebutuhan," kata Akhmad saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (11/9/2023).

Diberitakan sebelumnya, harga beras di semua daerah Jateng terutama Kota Semarang semakin mahal. Bahkan, per hari ini harga beras menyentuh angka Rp15 ribu per kilogram. 

2. Bulog ungkap pemicu makin mahalnya harga beras

Harga Beras Makin Mahal, Bulog Jateng Janji Keluarkan Stok di GudangPedagang beras pasar sayur Magrtan yang bekerjasama dengan Bulog

Lebih lanjut, menurut Akhmad melambungnya harga beras saat ini dipengaruhi stok di tingkat petani atau produksi yang terganggu. 

Stok yang terganggu, katanya biasanya terjadi di tingkat penggilingan padi, sentra petani dan stok tingkat distributor. 

"Kondisi ini akan terjadi kalau produksi atau stoknya terganggu. Baik itu stok petani, penggilingan dan stok di distributor, jadi biasanya mempengaruhi harga," tuturnya. 

3. Suplay dan demand gak seimbang

Harga Beras Makin Mahal, Bulog Jateng Janji Keluarkan Stok di GudangPekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Tak cuma itu saja, Akhmad juga menyampaikan lonjakan harga beras juga dipicu suplay dan demand yang muncul tidak seimbang. Inilah, ujarnya yang menyebabkan harga berasnya mengalami kenaikan. 

"Kalau kondisi lahan atau pengaruh panen bisa tanya Dinas Pertanian. Tapi yang jelas kalau antara suplay dan demand tidak seimbang pasti harganya terpengaruh. Akan mengakibatkan harganya naik. Kalau suplaynya kurang demand tinggi pasti akan naik," tambahnya. 

4. Situasi normal pas habis panen

Harga Beras Makin Mahal, Bulog Jateng Janji Keluarkan Stok di GudangPanen padi hitam di Desa Air Gading Banyuasin (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pihaknya pun memprediksi harga beras di pasar tradisional akan berangsur turun dan normal kembali ketika sudah memasuki masa panen. 

"Biasanya pulih setelah panen," urainya. 

Sedangkan Bulog saat ini juga menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat yang jumlahnya sampai November 2023 nanti sebanyak 769.100 ton. Untuk program Stabilisasi Pangan dan Harga Pasar (SPHP), ia menjanjikan selama permintaan masyarakat masih tinggi, maka akan terus digelontorkan. 

Baca Juga: Kemarau Bakal Lebih Parah, El Nino Bikin Suhu Udara Jateng Mendidih

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya