Hewan Piaraan yang Masuk Jateng Wajib Disuntik Vaksin Rabies, Dipantau 14 Hari

Balai Karantina Pertanian waspadai penularan rabies

Semarang, IDN Times - Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang memperketat pemantauan lalu lintas hewan guna mengantisipasi masuknya virus rabies di Jawa Tengah. Pengetatan pengawasan dilakukan di semua pintu masuk Jawa Tengah terutama yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Kami harapkan kepada masyarakat yang membawa hewan yang beresiko terpapar rabies segera laporkan ke petugas karantina pertanian. Nanti langsung divaksin. Dan juga silahkan untuk vaksinasi bisa dimana saja. Bisa di rumah-rumah klinik hewan atau puskeswan," kata Turhadi Noerrachman, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (23/6/2023). 

Baca Juga: Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin Rabies

1. Balai Pertanian pantau hewan yang disuntik vaksin rabies selama 14 hari

Hewan Piaraan yang Masuk Jateng Wajib Disuntik Vaksin Rabies, Dipantau 14 HariIlustrasi vaksin rabies hewan ( Raghavendra V. Konkathi)

Ia menyebut setelah proses vaksinasi dilakukan, maka perkembangan antibodi pada hewan tersebut akan dipantau terus-menerus selama 14 hari. Lalu, katanya petugasnya akan mengecek kembali apakah sudah membentuk antibodi pada tubuh hewan atau tidak. 

"Jadi, habis divaksin, selama 14 hari kemudian melapor ke karantina, nanti dites lagi apakah vaksinnya membentuk antibodi atau tidak. Kalau sudah bentuk antibodi akan kita berikan sertifikat dan dinyatakan aman," terangnya. 

2. Penularan rabies bisa berdampak pada sektor pariwisata

Hewan Piaraan yang Masuk Jateng Wajib Disuntik Vaksin Rabies, Dipantau 14 Hariwebsite

Menurutnya adanya penularan rabies yang mewabah di NTT perlu diwaspadai. Musababnya, dengan munculnya penyakit rabies bisa berdampak pada gangguan kesehatan pada manusia bahkan imbasnya bisa sampai ke industri pariwisata Jawa Tengah. 

Namun, sejauh ini pihaknya memastikan Jawa Tengah masih berstatus bebas penularan rabies. Salah satu yang melegakannya karena selain populasi anjing yang sedikit, penduduk Jawa Tengah didominasi Muslim. 

"Makanya, kejadian rabies seperti di NTT yang menjadi mewabah itu membuat keprihatinan. Jangan sampai status bebas vaksin di Jateng menjadi turun akibat masuknya rabies dari sana. Itu kan beresiko bagi manusia dan bagi industri pariwisata. Cuman kalau di Jateng kan tidak banyak populasi anjingnya karena warganya kebanyakan adalah Muslim. Dan sampai saat ini belum ada temuan kasus rabies," ujar Turhadi.

3. Puskesmas Pandanaran layani pengobatan rabies

Hewan Piaraan yang Masuk Jateng Wajib Disuntik Vaksin Rabies, Dipantau 14 HariIlustrasi Puskesmas. (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terpisah, menurut Kepala Dinkes Kota Semarang dr Abdul Hakam kasus rabies belum ditemukan di wilayah Ibukota Jateng. Akan tetapi upaya pencegahan dilakukan dengan membuka layanan vaksinasi rabies di Puskesmas Pandanaran. "Jika terindikasi terkena rabies bisa dilayani di Puskesmas Pandanaran," terangnya.

4. Ciri-ciri orang yang kena rabies

Hewan Piaraan yang Masuk Jateng Wajib Disuntik Vaksin Rabies, Dipantau 14 Hariilustrasi anjing agresif (medicalnewstoday.com)

Ia menyarankan kepada warganya guna melakukan deteksi dini terhadap penularan rabies. Rabies berpotensi muncul akibat gigitan anjing, kucing maupun hewan primata seperti monyet. 

Munculnya gejala rabies, katanya bisa ditandai dari kondisi seseorang yang demam, sakit kepala, gelisah dan takut air. Di samping itu, gejala klinis lainnya bisa diamati dari keluarnya air liur berlebihan, takut sorotan cahaya dan mual-mual. 

"Untuk mencegah rabies, hewan piaraan di rumah seperti anjing mustinya divaksin rutin. Kalau ada luka gigitan ya harus dicuci dengan sabun dan air mengalir. Bisa juga laporkan ke puskemas rumah sakit atau rabies center untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Kucing Rabies, Awas Bisa Menular!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya