HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden Panji

Raden Panji Suroso merupakan gubernur Jateng yang pertama

Brebes, IDN Times - HUT Jateng Ke-78 Diganti Tanggal 19 Agustus, Ganjar Beri Penghormatan untuk Raden Panji. Sosok Raden Panji Suroso Condronegoro menjadi sosok di balik pergantian tanggal perayaan HUT Jateng Ke-78. Usut punya usut, Raden Panji Suroso merupakan tokoh lokal yang berpengaruh di Jawa Tengah. 

Berdasarkan penuturan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Raden Panji Suroso merupakan Gubernur Jawa Tengah yang pertama. 

Baca Juga: Ojo Lali Lur! Perayaan HUT Jateng Kini Diganti Tanggal 19 Agustus

1. Raden Panji Suroso sosok gubernur yang dilantik tanggal 19 Agustus 1945

HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden PanjiGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan seusai upacara HUT Jateng Ke-78 di Kabupaten Brebes. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ketika upacara upacara HUT Jateng Ke-78, Ganjar mengenang sosok Raden Panji Suroso yang pertama kali dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah tanggal 19 Agustus 1945 silam. 

“Akhirnya ketemulah bahwa sejarah Jawa Tengah dimulai dari kepemimpinan Raden Panji Suroso Condronegoro. Beliau adalah gubernur pertama kita, yang dilantik pada 19 Agustus 1945,” ujar Ganjar, Sabtu (19/8/2023). 

2. Ganjar merasa perlu mengarahkan akar sejarah

HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden PanjiGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membungkukan badannya sebagai tanda ucapan terima kasih kepada masyarakat yang disampaikan saat puncak HUT Jateng Ke-78 di Kabupaten Brebes. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Di hadapan peserta upacara pun, dirinya memutuskan untuk meluruskan akar sejarah Provinsi Jawa Tengah. 

Ganjar menyebut, Hari Jadi Provinsi Jateng kini diperingati tiap tanggal 19 Agustus, dari yang sebelumnya tanggal 15 Agustus.

Ganjar menyatakan, para pendahulu sudah mewanti-wanti, jika tidak ingin hilang dari sejarah, maka jangan pernah melupakan sejarah. 

3. Usulan perubahan tanggal HUT Jateng Ke-78 sudah disetujui DPR RI

HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden PanjiWilayah Jawa Tengah (Google Map)

Karena itu, ketika dia diberi amanah di Jawa Tengah, dia mencoba menelusuri sejarahnya. 

Maka dari itu, ia mengusulkan perubahan hari lahir Jawa Tengah dari yang selama ini 15 Agustus 1950 menjadi 19 Agustus 1945. Upaya sejarah ini telah disetujui DPR RI melalui UU Nomor 11 Tahun 2023 Pasal 2. Maka jadilah hari ini, ingatkan Hari Ulang Tahun ke peluru 78 Provinsi Jawa Tengah.

4. Ganjar juga mengenang perjuangannya awal jadi gubernur

HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden PanjiGanjar Pranowo Ganjar didampingi Ketua Panitia Safari Politik Ganjar Pranowo ke Sumut, Paul Baja M Siahaan meresmikan rumah pemenangan di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dengan hal itu, kata Ganjar, semoga bisa menambah kebanggaan sebagai wong Jawa Tengah. Ganjar merasa bangga telah menjadi bagian dari Jawa Tengah. 

Menurut Ganjar, itu jadi sebuah kehormatan bagi umat yang ikut terlibat dalam perkembangan Jateng, menyaksikan segala pertumbuhannya, menyaksikan semangat gigih masyarakat.

"Penghormatan kepada panjenengan itu harus saya sampaikan. Karena pada masa-masa awal mengajukan dulu, banyak sekali yang menilai saya dan panjenengan semua tidak akan pernah membuat Jawa Tengah maju dan berkembang. Tapi kita tidak ciut. Kita tidak gentar," lanjutnya.

5. Ganjar klaim bisa atasi korupsi dan pungli

HUT Jateng Ke-78 Diganti 19 Agustus, Ganjar Hormati Raden PanjiIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Penilaian buruk itu malah memicu adrenalin semua bekerja super keras. Pihaknya menggarap semua sektor. Dibangun infrastruktur, kembangkan UMKM, berantas korupsi dan pungli di pelayanan publik.

Ganjar menuturkan, penurunan reruntuhan dan membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas pun dilakukan. Niatnya yaitu menaikkan harkat dan martabat Jawa Tengah. Akhirnya berkat kerja keras semua, saat ini Jawa Tengah banyak dijadikan role model pembangunan nasional di berbagai sektor. 

Saat ini, imbuhnya, banyak juga yang bisa melihat, yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah. Kebersamaan dan kerukunan yang dirawat juga terbukti ampuh dalam melewati ujian pandemi. 

Masa dua tahun itu bahkan meruntuhkan sebagian tatanan yang sudah dikerjakan sejak tahun 2013. Termasuk, misi yang pada tahun 2019 hampir menyentuh angka satu digit, kembali bergerak naik. Angka kemiskinan Jateng hampir sama dengan sebelum pandemi. 

Pertumbuhan ekonomi yang dulu diproyeksikan mencapai 7 persen, harus anjlok akibat pandemi hingga minus 2,65 tapi kini sudah bisa bangkit. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah kini bahkan melampaui Nasional sebesar 5,23 persen. 

Baca Juga: Simak Lur! Ini 3 Kandidat Pj Gubernur Jateng, Salah Satunya Kepala BKKBN

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya