Jeritan Warga Timbulsoko Demak, Sulit Makamkan Jenazah Gegara Kena Abrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demak, IDN Times - Sejumlah warga Desa Timbulsoko, Kabupaten Demak mengeluhkan dampak abrasi yang dirasakan saat ini yang kian mempersulit mereka untuk bertahan hidup. Bahkan, warga yang hendak memakamkan jenazah juga dibikin repot lantaran kondisi areal pemakaman yang semakin tergerus abrasi.
1. Ratusan warga Timbulsoko terkurung di area abrasi
Saat bertemu dengan anggota DPRD Demak, Makruf bilang warga Timbulsloko RW 07 terdiri 592 jiwa dan sekitar 197 KK yang terkungkung dari dampak abrasi yang parah. Sebab, akses jalan di desanya kini sudah berubah menjadi hamparan lautan. Ini, katanya membuat warganya kalang kabut.
Warga Timbulsoko kesulitan menjangkau layanan kesehatan bagi ibu hamil, lansia serta penyandang disabilitas.
"Dan juga akses menuju sekolah-sekolah dan fasilitas lain jadi terhambat," terangnya, Minggu (29/8/2021).
Baca Juga: Dampak Pandemik, Puluhan Siswa di Demak Justru Kecanduan Game Online
2. Rumah warga jadi kerdil dan susah untuk makamkan jenazah
Desanya yang selama ini jadi areal terdampak abrasi yang parah sudah menyebabkan rumah-rumah menjadi kerdil. Kerdil yang dimaksud lantaran kondisi tanahnya yang terus-menerus diuruk sehingga membuat bangunan rumahnya semakin pendek.
Editor’s picks
Lokasi kuburan yang juga ikut tenggelam membuat warga kesulitan akan memakamkan jenazah. Akibatnya dengan lahan yang terendam air laut membuat mereka memakamkan jenazah diluar dukuh.
Efeknya biaya makam membengkak menjadi Rp2 juta sampai Rp15 juta.
"Padahal warga kebanyakan tidak mampu dan bertahan hidup dengan kondisi kehidupan yang semakin sulit," akunya.
3. DPRD Demak desak Pemkab Demak berikan bantuan warga Timbulsoko
Sedangkan, Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet berjanji bakal membantu menyelesaikan masalah di wilayaj Timbulsloko. Ia mendesak Pemkab guna secepatnya memberikan akses bantuan dari manapun.
"Jangan sampai dipersulit, khususnya untuk kebutuhan akses makam yang paling urgen. Tidak usah menunggu anggaran 2022, itu kelamaan. Karena warga sudah swadaya dan gotong royong untuk beradaptasi sampai pada kapasitas di luar batas," cetusnya.
Koordinator Tim Solidaritas Timbulsoko, Masnuah meminta negara segera hadir, bisa lebih bergerak cepat memulihkan dampak dari krisis iklim dan mitigasi bencana.
"Nantinya Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Sosial dan PPA, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Bappeda yang akan merealisasikan program-program untuk membantu warga Timbulsloko," ujar Masnuah.
Baca Juga: PPKM Level 3 Picu Euforia, Kepala Daerah di Jateng Balapan Adakan PTM