KAI Gandeng IRPS Bikin Miniatur Loko Uap di Stasiun Tawang, Bakal Didaftarkan MURI

Miniatur loko uap DD52 dibuat memakai teknik 3D

Semarang, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkolaborasi dengan komunitas pecinta kereta api yang tergabung dalam Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) untuk membuat miniatur lokomotif uap seri DD52 di Stasiun Semarang Tawang.

Pembuatan miniatur lokomotif uap tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat supaya lebih mencintai sejarah di industri perkeretaapian.

1. Kehadiran miniatur lokomotif uap DD52 bisa tambah pengetahuan masyarakat

KAI Gandeng IRPS Bikin Miniatur Loko Uap di Stasiun Tawang, Bakal Didaftarkan MURIKepala Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo bersama IRPS menunjukkan replika roda loko uap DD52 di Stasiun Tawang. (IDN Times/Dok Humas PT KAI Daop 4 Semarang)

Kepala KAI Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo menyebut, menjadi suatu kebanggan pihaknya bisa bersinergi dengan IRPS dalam menghadirkan kembali replika lokomotif uap bersejarah yang pernah melayani masyarakat Indonesia. 

“Harapannya, dengan adanya miniatur lokomotif uap DD52 di Stasiun Semarang Tawang, sejarah perkeretaapian akan semakin dihargai, dicintai, dijaga, dan dapat memberikan manfaat serta pengetahuan bagi masyarakat luas," tutur Wisnu, Rabu (7/6/2023). 

Baca Juga: Percepat Boarding, Stasiun Tawang Kini Dilengkapi Layanan Face Recognition

2. Awalnya loko uap DD52 didatangkan ke Indonesia tahun 1923

KAI Gandeng IRPS Bikin Miniatur Loko Uap di Stasiun Tawang, Bakal Didaftarkan MURIKepala KAI Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo melihat perwakilan komunitas IRPS memotong tumpeng dalam rangka ulang tahun IRPS di Stasiun Semarang Tawang. (IDN Times/Dok Humas PT KAI Daop 4 Semarang)

Lebih jauh lagi, Wisnu mengatakan proses pembuatan miniatur lokomotif uap DD52 mulai dikerjakan hari ini. Berdasarkan sejarah panjangnya, lokomotif uap DD52 merupakan buatan pabrik dari Jerman dan Belanda. 

Tempo dulu, lokomotif tersebut didatangkan perusahaan jawatan kereta api bernama Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1923-1924. 

Berdasarkan spesifikasinya, lokomotif DD52 yang asli punya 20.792 mm dengan bobot 136 ton.

Di dekade 1970-an, hanya tersisa dua lokomotif yaitu DD5203 dan DD5208 yang siap operasi. Kedua lokomotif ini beroperasi hingga pertengahan 1970-an dan dipensiunkan akhir medio 1970.

3. Miniatur lokomotif uap DD52 dibuat pakai 3D

KAI Gandeng IRPS Bikin Miniatur Loko Uap di Stasiun Tawang, Bakal Didaftarkan MURIPara penumpang kereta api terlihat membawa barangnya di Stasiun Semarang Tawang. (IDN Times/Dok Humas KAI Daop 4 Semarang)

Saat pembuatan miniatur lokomotif uap DD52, KAI juga berambisi mencetak rekor Pameran dan Pengoperasian Printer Tridimensi secara Nonstop Terlama di Stasiun Tawang. 

"Lokomotif ini dihadirkan dalam bentuk miniatur yang dibuat dengan teknologi kekinian yaitu menggunakan teknologi printer 3 dimensi," tambahnya. 

4. KAI pede bisa cetak rekor MURI

KAI Gandeng IRPS Bikin Miniatur Loko Uap di Stasiun Tawang, Bakal Didaftarkan MURIBeberapa penumpang kereta api masuk ke dalam gerbong yang berhenti di Stasiun Semarang Tawang. (IDN Times/Dok Has KAI Daop 4 Semarang)

Dalam proses pembuatannya, miniatur lokomotif uap DD52 dibuat dengan ukuran skala 1:4. Panjang dimensinya mencapai 6 meter. 

Wisnu mengaku bersama IRPS, dirinya cukup percaya diri untuk mencatatkan miniatur lokomotif uap ini di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai miniatur lokomotif terbesar di Indonesia. Kegiatan pencatatan rekor ini menjadi bagian dari HUT IRPS ke-21.

Menariknya, semua proses pencetakan tridimensi (print 3D) ini akan ditampilkan secara terbuka selama 14 hari di Stasiun Tawang. 

Secara keseluruhan, miniatur lokomotif uap DD52 akan dicetak menggunakan 35 mesin cetak tridimensi (printer 3D) dan menghabiskan setidaknya 170 kg material filamen plastik, ABS, dan resin yang juga didukung penuh oleh 3D Zaiku Indonesia. 

Baca Juga: 1.666 Buruh Pabrik Rokok di Semarang Terima BLT Dana Bagi Hasil Cukai 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya