Kapolri Deteksi Narkoba Jadi Alat Perang Merusak Generasi Muda Indonesia

Kapolri ikut ingatkan politik identitas jelang Pemilu 2024

Semarang, IDN Times - Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan peredaran narkoba yang terjadi saat ini sudah menjadi persoalan yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Ia mengingatkan bahwa narkoba bisa menjadi alat bagi negara lain untuk menghancurkan generasi muda di Indonesia. 

"Berkaitan masalah narkoba, kemarin juga masuk ke aparat, ada narkoba yang telah masuk ke lingkungan polri, penyalahgunaanya melibatkan polisi dengan pangkat bintang dua. Ini karena narkoba sudah dianggap hal biasa. Tanpa disadari ini akan menghancurkan generasi muda kita," kata Listyo ketika berbicara dalam acara Stadium General bertajuk Pemuda dan Dinamika Kebangsaan di Auditorium Kampus III UIN Walisongo Semarang, Sabtu (29/10/2022). 

1. Narkoba menjadi bisnis sekaligus alat perang menguasai negara lain

Kapolri Deteksi Narkoba Jadi Alat Perang Merusak Generasi Muda IndonesiaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan tantangan terberat yang dihadapi bangsa Indonesia masa mendatang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut, menurutnya ada dua sisi dalam mencari akar masalah dalam pemberantasan narkoba. 

Di satu sisi pihaknya menyinyalir sebuah peredaran narkoba menjadi ladang bisnis namun sisi lain juga diperkirakan narkoba telah menjadi alat perang bagi suatu negara untuk menguasai negara lain. 

"Apakah narkoba sekadar menghancurkan atau jadi bisnis tapi tentunya ini menjadi sebuah perang dari negara lain untuk menguasai suatu negara dengan menghancurkan generasi mudanya," terangnya. 

Baca Juga: Kapolri Minta Anggota Layani Laporan Masyarakat: Jangan Suka Ghosting!

2. Kapolri ingatkan adanya extra ordinary crime

Kapolri Deteksi Narkoba Jadi Alat Perang Merusak Generasi Muda IndonesiaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 7 November 2021. (dok. Humas Polri)

Ia berkata, persoalan narkoba kini menjadi salah satu tantangan yang sedang dihadapi institusi kepolisian. 

Selain itu, Listyo menyatakan kepolisian masih menghadapi extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) terutama dengan kemunculan bentuk-bentuk kejahatan dengan model yang baru. 

"Ada extra ordinary crime. Munculnya jenis-jenis bentuk kejahatan yang baru," katanya tanpa menyebut secara spesifik kejahatan terbaru yang dimaksud. 

3. Perang Rusia Ukraina jadi alat menguasai Eropa Timur

Kapolri Deteksi Narkoba Jadi Alat Perang Merusak Generasi Muda IndonesiaTentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Secara global, Listyo mengimbau kepada semua kalangan untuk mewaspadai dampak dari invasi militer Rusia ke wilayah Ukraina. Invasi yang berubah jadi perang terbuka tersebut  tidak bisa diperkirakan akan selesai secara cepat atau semakin lama. 

Perang Rusia dan Ukraina, katanya juga di luar perkiraannya bahwa dunia telah kembali pada situasi perang konvensional. 

"Invasi militer Rusia Ukraina ini juga jadi pertanyaan. Apakah jadi cepat atau lama. Ini tidak kita sangka-sangka, kita yang pernah masuk ke perang dingin, perang konvensional, perang penguasaan teknologi dan ekonomi, sekarang malah masuk ke perang konvensional lagi. Ini jelas ajang perebutan untuk menguasai Eropa Timur, siapa yang bisa mengurangi Eropa Timur akan bisa menguasai dunia. Ini seperti kembali pada pengulangan sejarah perang dunia pertama dan perang dunia kedua," terangnya. 

4. Kapolri minta masyarakat waspadai politik identitas jelang Pemilu 2024

Kapolri Deteksi Narkoba Jadi Alat Perang Merusak Generasi Muda IndonesiaIlustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Dalam kuliah umum yang dihadiri ribuan mahasiswa UIN Walisongo, Listyo menyampaikan tantangan lain yang ada di depan mata saat ini ialah perhelatan Pemilu 2024.

Listyo berkata, dalam setiap tahapan Pemilu diprediksi akan bermunculan politik identitas, polarisasi di tengah masyarakat serta kampanye hitam alias black campaign

"Tahapan Pemilu ini sudah mulai berjalan, pasti akan muncul politik identitas, black campaign, polarisasi masyarakat yang pastinya menjadi ancaman buat kita. Dan juga masalah OPM, perubahan iklim yang mana hitung-hitungannya saat ini sangat tidak menentu. Sekarang ini hujan terus. Bagaimana kalau nanti ada yang meminta panas terus," terangnya. 

Baca Juga: Warning! Pelaku Tabrak Lari di Jateng Bakal Dicabut SIM-nya, Ini Aturan Teknisnya

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya